Peluang ayah dari Jan Ethes Srinarenda ini masih terbuka lebar, jika benar Gibran akan meneruskan karir politik untuk beberapa tahun kedepan.
Sebab gaya otentik Gibran ini, hingga kini pertama kali muncul dan dinilai bisa mengait massa jauh lebih banyak. Baik itu di media sosial maupun di kehidupan bermasyarakat.
"Jadi itu menguntungkan dan bagus ekspresif, nggak basa-basi, nggak seperti tokoh politik lainnya agak beda dari gaya komunikasinya. Kan banyak pemilih muda memang gaya yang apa memperlihatkan bahwa ini sesuai dengan selera anak muda itu penting," jelasnya.
Baca juga: Cerita FX Rudy Kenalkan Jokowi Blusukan untuk Serap Aspirasi Masyarakat
Pola komunikasi lain menurut Andre, soal safari bertemu sejumlah tokoh politik juga dinilai angin segar, dalam bentuk upaya mempertahankan tingkat magnet kepopuleran Gibran.
"Itu kekuatan, yang nggak bisa dilepaskan dari kontestasi politik secara nasional. Membuka jalur komunikasi paling enggak dengan nanti jadinya hasilnya seperti apa," ucapnya.
"Saya kira bagus saja untuk membangun komunikasi politik yang terbuka, dengan kubu yang berbeda (pandangan partai politik) supaya juga publiknya nggak terpecah. Dan saat beberapa kesepakatan wawancara, juga kan dia menyampaikan, pembicaraan yang umum," ungkapnya.
"Karena akhirnya untuk masa sekarang artinya memang masih mencari semua, masih mencari teman koalisi," tutupnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.