Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Gibran Serap Aspirasi lewat Media Sosial, Lebih Suka Pakai Twitter karena Gampang

Kompas.com - 28/11/2022, 08:09 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Tim ini ada yang bertugas meng-upload informasi kegiatan, mengedit foto, membuat grafis baik kegiatan pribadinya maupun kegiatan yang ada di Pemkot Solo. Mereka juga mendapat akses untuk membalas pertanyaan netizen yang masuk ke Twitter.

Meskipun demikian, tim ini tidak bisa langsung memberikan jawaban mengenai laporan atau pertanyaan dari para netizen yang masuk. Mereka harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Gibran sebelum membalas pertanyaan atau laporan dari netizen di Twitter.

Oleh karena itu, Gibran membentuk grup WhatsApp untuk memudahkan dirinya berkomunikasi dengan tim medsos.

"Ada admin. (Tim) semua di luar pemkot. Semua data crawling. Biasanya admin langsung laporan semuanya. Kita punya WhatsApp grup," terang politisi muda dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Laporan masyarakat yang masuk ke Twitter Gibran cukup banyak dan beragam. Mereka ada yang sekadar iseng dan ada laporan yang benar-benar membutuhkan penanganan. Misalnya laporan jalan rusak, bantuan sosial (bansos), parkir, bus Batik Solo Trans (BST), pelecehan seksual dan lain-lain.

Menurut Gibran laporan-laporan tersebut ada yang disampaikan melalui direct message (DM), mention, hingga me-ngetag pesan di kolom komentar.

Baca juga: Munas Hipmi di Solo Ricuh, Gibran: Segera Selesaikan

"Jane rak tau (sebenarnya tidak pernah) saya lihat medsos. Iya mungkin pas perjalanan (untuk melihat-lihat medsos). Sok-sok (kadang-kadang) langsung saya balas," ungkap Gibran.

Aduan serius tetap pakai surat resmi

Meski masyarakat bisa leluasa menyampaikan laporannya melalui medsos, kata Gibran untuk laporan yang bersifat serius seperti pengajuan rumah susun (rusun), Kartu Indonesia Sehat (KIS) masyarakat harus menyampaikannya melalui surat resmi.

Gibran menyampaikan laporan yang disampaikan melalui Twitter adalah yang bersifat cepat penanganannya. Seperti kebakaran, jalan berlubang, begal dan lain-lain. Dari laporan itu, kata Gibran dirinya langsung meneruskan kepada dinas terkait agar dapat segera ditangani.

"Kalau lewat Twitter ya enggak mudeng. (Twitter) buat aduan yang cepat-cepat. Misalnya jalan berlubang, kabel nglewer, kebakaran itu kan luwih cepet (lebih cepat). Terus langsung saya teruskan ke dinas terkait," ungkap Gibran.

Ayah La Lembah Manah ini juga menjalin kerja sama dengan semua admin medsos di wilayah Solo. Seperti Info Cegatan Solo (ICS), diskon Solo, Kota Solo dan lain-lain. Gibran selalu menggelar pertemuan dengan mereka. Bukan untuk mengendalikan mereka.

Tetapi, kata Gibran seandainya ada masalah yang bisa langsung diselesaikan, akan dia selesaikan langsung tanpa harus menunggu laporan tersebut viral dulu di media sosial.

Baca juga: Pernikahan Kaesang dan Erina, Gibran: Tidak Ada Pawai atau Kirab

"Aku pengine dadi orang pertama yang ngerti sak durunge di-upload (saya penginnya jadi orang pertama yang mengerti sebelum di-upload)," kata dia.

"Enggak (untuk mengendalikan). Pesenku sebelum di-upload kasihkan saya dulu biar saya selesaikan dulu. Saya enggak pengin masalah itu ke mana-mana dulu. Koyo viral sik lagi ditangani (kaya viral dulu baru ditangani)," sambung Gibran.

Respons cepat laporan masyarakat

Banyak laporan masyarakat yang disampaikan melalui Twitter dan langsung direspons dengan cepat oleh Gibran. Misalnya laporan terkait pengalaman tidak menyenangkan oleh penumpang Batik Solo Trans (BST). Peristiwa ini terjadi pada Selasa (21/12/2021) lalu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com