Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korban Gempa Cianjur Tidur di Tenda Pengungsian Mulai Terserang Penyakit ISPA hingga Jantung

Kompas.com - 27/11/2022, 20:47 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 73.874 warga mengungsi akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat hingga Minggu (27/11/2022).

Tidak sedikit dari korban gempa cianjur tidur di tenda pengungsian mengalami kesulitan, mulai dari makanan, kebutuhan obat-obatan hingga selimut untuk tidur.

Akibatnya, sejumlah korban gempa Cianjur mulai terserang penyakit. Hal ini tercatat ada enam korban gempa Cianjur yang tidur di tenda pengungsian harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang karena terinfeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Ada yang ISPA, dehidrasi karena juga ada penyakit jantung dan penyakit-penyakit bawaan, mungkin karena stresor juga bisa gitu," ujar Wakil Direktur RSUD Sayang, dr Neneng Efa Fatimah, Sabtu (26/11) sore dilansir dari Antara.

Baca juga: Jumlah Korban Meninggal Akibat Gempa Cianjur Bertambah Jadi 321 Orang, 11 Orang Masih Belum Ditemukan

Selain itu, setidaknya ada 864 orang korban luka ringan hingga berat akibat gempa Cianjur hingga Sabtu.

Neneng menyebut, sebagian korban luka berat yang membutuhkan operasi telah dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS) dan RS di Sukabumi.

"Hari ini mau ada rujuk balik empat orang yang sudah dioperasi dari RSHS dan alhamdulillah kami sudah menyediakan tempat untuk perawatan lanjutan di sini," kata dia.

Tidka hanya itu, dilaporkan anak-anak korban gempa Cianjur yang tidur di tenda pengungsian juga terserang penyakit mulai dari demam hingga diare.

"Yang anak-anak pada mulai demam, batuk, pilek, dan mulai diare," kata Koordinator Lapangan Bencana Rumah Sakit Umum (RSUD) Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dr Rizky Utama di Posko Tim Medis RSUD Cimacan, Kamis (24/11/2022) dilansir dari Tribunnews.

Baca juga: Bukan Kelaparan, Nenek Berusia 115 Tahun Korban Gempa Cianjur Meninggal di Tenda Darurat karena Sakit

Ia menjelaskan, sakit perut dan diare menjangkiti para pengungsi anak-anak karena kondisi di pengungsian yang kurang bersih.

"Kurang bersih kalau untuk masalah sakit perut dan diarenya," kata Rizky Utama, saat ditemui, Kamis (24/11/2022).

Selain itu, sanitasi yang kurang bersih juga menyebabkan anak-anak di pengungsian menderita gatal-gatal.

Sumber: KompasTV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Ibu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pria Hidung Belang di Bengkulu

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com