Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluar Kamar Bawa Pisau dan Berlumuran Darah, Ibu Muda di Muara Enim Ternyata Bunuh Bayinya

Kompas.com - 27/11/2022, 19:29 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - RI (22) ibu muda di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan tega melukai bayi perempuannya yang baru berusia 10 hari hingga tewas pada Jumat (25/11/2022) sekira pukul 17.00 WIB.

Kasus tersebut berawal saat RI mendatangi rumah EK (49), keluarga yang bersedia mengasuh bayinya di Dusun Vl, Desa Dalam Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim.

RI sendiri merupakan warga Desa Muara Dua, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Melihat RI datang, saksi MN (19) dan mertuanya yang sedang menjaga korban tak curiga. Mereka pun mempersilahkan RI masuk ke kamar melihat bayinya yang sedang tidur.

Baca juga: Kronologi Bayi 10 Hari di Muara Enim Dibunuh Ibu Kandung, Polisi Periksa Kondisi Kejiwaan

Sekitar jam 17.00 WB, MN melihat RI berlumuran darah sambil memegang pisau keluar dari kamar bayi. MN berusaha menangkap pisau pelaku hingga jari tangannya terluka.

Karena kalah tenaga, MN langsung berlari keluar dengan tujuan meminta pertolongan ke warga.

Teriakan tersebut didengar Yumadi (37) dan datang langsung membantu korban mengamankan pelaku.

MN pun segera memeriksa sang bayi dan ternyata korban sudah tak bernyawa dengan luka di bagian leher.

Baca juga: Detik-detik Ibu Kandung Tega Bunuh Bayi Berusia 10 Hari, Pelaku Ditangkap Polisi hingga Diperiksa Kejiwaan

Tak punya uang untuk melahirkan, serahkan hak asuh

Anak tertua EK, Yeti (28) bercerita saat hamil besar, RI sempat menemui ayahnya dan bercerita tentang perceraiannya.

Saat itu RI mengaku tak memiliki uang untuk melahirkan dan bersedia menyerahkan hak asuh anak yang dikandungnya.

Mendengar hal tersebut akhirnya ayahnya bersedia membantu biaya persalinan. Setelah melahirkan, pelaku masih ikut di rumah ayahnya selama dua hari.

"Hak asuh tersebut dengan surat perjanjian bermaterai, dua hari setelah melahirkan pelaku pamit pulang ke rumahnya. Barulah kemudian kemarin, Jumat (25/11) pelaku kembali lagi mengunjungi anaknya sehingga terjadilah kejadian naas tersebut," katanya.

Baca juga: Ditangkap, Ayah Tiri yang Bunuh Bayi 3,5 di Banjarmasin Mengaku Khilaf

Yeti bercerita keluarga mereka awalnya tak niat mengadopi. Namun karena kasihan, mereka pun membantu RI dengan perjanjian tertulis yakni RI akan menyerahkan anaknya untuk diadopsi.

"Kami juga musyawarah, daripada terjadi hal yang tidak diinginkan atau bayi dibuang, lebih baik kami yang merawat maka keluarga sepakat untuk mengadopsi dan membiayai persalinan dengan perjanjian tertulis," katanya.

Yeti mengaku keluarga tak memiliki firasat apa apa karena pelaku sering main ke rumah dan tidak ada gerak-gerik mencurigakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com