PALU, KOMPAS.com - Menteri Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Menkopolhukam) Mahfud MD menyatakan, Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) harus menjadi contoh dalam perpolitikan di Tanah Air
"KAHMI harus memberikan contoh menjadi teladan yang baik atas politik demokrasi yang berkeadaban di tanah air," ujar Mahfud saat menghadiri gala dinner Musyawarah Nasional (Munas) KAHMI XI di Hotel Best Western Palu, Kamis (24/11/2022) malam.
Baca juga: Wapres: KAHMI Harus Jadi Role Model Penyebaran Informasi yang Menyejukkan
Mahfud MD menjelaskan, dalam politik demokrasi berkeadaban itu para anggota KAHMI harus menjunjung tinggi nilai serta norma-norma yang berlaku di Indonesia.
"Silakan saja berpolitik, akan tetapi tetap harus berkeadaban tidak boleh melakukan bully, apalagi menghina lawan politiknya," ujar Mahfud kembali.
Untuk itu KAHMI, menurut Prof Mahfud MD, agar kembali kepada khittah atau cita-cita para pendahulunya yang senantiasa menciptakan kader bangsa yang mengurus pemerintahan pada berbagai tingkatan.
"Nilainya pada saat itu berpikir bagaimana caranya Indonesia betul-betul merdeka sehingga anak-anak Islam bisa masuk ikut mengurus pemerintahan ini dan sekarang pintunya sudah terbuka luas tinggal kembali pada diri sendiri apakah mau berkhianat pada nilai itu atau tidak," ucapnya.
Munas KAHMI XI, tambah Mahfud, harus berakhir dengan damai yang memberikan kesejukan baik pada internal maupun publik luas.
Soal perbedaan adalah hal biasa yang sudah sewajarnya terjadi sekaligus menjadi dinamika dalam setiap penyelenggaraan Munas para alumni Himpunan Mahasiswa Islam.
Adapun Musyawarah Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam XI (Munas KAHMI) akan dibuka Wakil Presiden Indonesia KH Ma'ruf Amin di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat (25/11/2022).
Dalam kegiatan tersebut, Wapres selain didampingi Mahfud MD juga Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Wapres RI periode 2014-2019 Jusuf Kalla, dan Menteri Sekretaris Negara periode 1998-1999 Akbar Tandjung.
Baca juga: Buka Munas KAHMI, Wapres: Jangan Ada Kursi Melayang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.