Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Program Puspa, Inovasi Dinas Kesehatan Jabar untuk Atasi Covid-19

Kompas.com - 25/11/2022, 08:00 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Kemudian, peningkatan layanan rapid diagnostic test (RDT) antigen selama lima hari dalam seminggu di puskesmas, pos pelayanan terpadu (posyandu), dan pos binaan terpadu (posbindu) mempermudah masyarakat mengakses tes Covid-19. Hal ini juga dapat menurunkan keengganan masyarakat untuk dites saat bergejala influenza-like ilnes (IL).

“Sebanyak 55 persen dari 100 Puskesmas Puspa mencapai rata-rata rasio tes di 1,74 per 1.000 penduduk dalam 7 hari terakhir. Pelacakan minimal 15 kontak erat dari seluruh pasien Covid-19 dalam 72 jam tidak mustahil dilakukan,” kata Nina.

Baca juga: Pemprov Jabar Segera Benahi Jalur ke TPA Sarimukti, DLH: Penyebabnya Melebihi Kapasitas

Keberhasilan program tersebut juga terlihat dari jangkauan promosi kesehatan selama enam bulan terakhir yang mencapai 769.425 individu dan 1.000 tempat umum berisiko. Sebanyak 96 dari 100 puskesmas terpantau telah melibatkan kader dalam pelacakan kontak.

Nina mengatakan bahwa pencapaian tersebut terjadi berkat strategi integrasi promosi kesehatan dengan pelayanan penyakit tidak menular serta kesehatan ibu dan anak.

“Lalu, (pencapaian itu juga diraih berkat) pelibatan kelompok marginal (transgender, penderita HIV, dan disabilitas) dalam surveilans dan promosi kesehatan, serta edukasi dan pemantauan kesehatan dengan komunikasi digital,” ujarnya.

Menurut Nina, pencapaian target program Puspa juga tidak lepas dari keterlibatan dan dukungan dari kelompok masyarakat.

Menjalin hubungan baik dengan pemangku kepentingan, imbuh Nina, dapat membantu dalam upaya persuasi dan mobilisasi masyarakat agar terlibat aktif dalam setiap pelayanan atau kegiatan program Puspa.

“Sebagian besar program Puspa memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga integrasi program menjadi poin penting dalam mencapai tujuan. Pemanfaatan data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) untuk penetapan sasaran dan target vaksinasi, skrining penyakit tidak menular (PTM) menjadi beberapa contohnya,” kata Nina.

Adapun target program Puspa yang tercapai di antaranya adalah penurunan angka kematian yang dipengaruhi oleh peningkatan temuan kasus aktif pada populasi berisiko sehingga suspek dapat segera teridentifikasi.

Nina pun berkomitmen untuk meningkatkan penguatan sumber daya manusia (SDM), kebutuhan logistik, penguatan pentaheliks, keberlanjutan program, fokus program dan indikator Puspa 2023-2024, serta penempatan Puspa dan pemilihan lokus serta penempatan Puspa dan pemilihan lokus.

Baca juga: Pemprov Jabar Tawarkan 20 Proyek Investasi Senilai Rp 25,66 Triliun di WJIS 2022

Adapun untuk memenuhi kebutuhan SDM, program Puspa akan merekrut 500 tenaga kesehatan yang terdiri dari 300 orang tenaga baru terbuka untuk publik dan 200 penguatan tenaga exsisting di Puskesmas yang ditunjuk. SDM tersebut akan ditunjuk sebagai petugas lapangan dan ditugaskan di 100 puskesmas di 12 kota atau kabupaten di Jabar.

Sebagai informasi, program Puspa 2022 berlangsung di Kota Depok, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Cirebon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com