SEMARANG, KOMPAS.com - Kasus pemukulan terhadap Petugas SPBU Pedurungan, Kota Semarang karena menolak mengisi Pertalite ke sebuah botol air mineral berakhir damai.
Kanit Pidum Satreskrim Polrestabes Semarang, Iptu Andika Oktavian Saputra mengatakan, kedua belah pihak sudah dipertemukan.
"Kita sudah melakukan restorative justice (damai) antara korban Hendra Adi Prasetya (25) dan pelaku Wempi Hutapea (62)," jelasnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (24/11/2022).
Baca juga: Tak Boleh Isi Pertalite di Botol, Seorang Pelanggan Pukul Petugas SPBU Semarang
Menurutnya, kekerasan yang dilakukan pelaku di SPBU Majapahit Semarang itu karena emosi tak dilayani oleh korban.
"Pelaku emosi tidak diperbolehkan mengisi BBM menggunakan botol air minum plastik," ujarnya.
Meski sudah dilakukan restorative justice, dia menegaskan jika apapun alasannya tindakan kekerasan tidak dibenarkan di mata hukum.
"Tindakan kekerasan itu tidak dibenarkan," imbuhnya.
Sebelumnya, Supervisor SPBU Pedurungan Edi Setiawan menjelaskan, peristiwa pemukulan terjadi pada Selasa (22/11/2022) pukul 01.08 dini hari. Saat itu ada tiga petugas termasuk korban yang berjaga di SPBU.
"Namun saat itu kebetulan yang dua sedang ke belakang, tinggal korban sendirian," ujarnya.
Baca juga: Kasus Penipuan Bisnis SPBU, Eks Ketua DPRD Jabar dan Istrinya Ditahan
Awalnya pelaku yang mengenakan kaos warna merah bercelana hitam itu mengisi BBM subsidi untuk sepeda motornya. Korban juga melayani pelaku dengan baik.
"Setelah pengisian selesai, pelanggan langsung minta pengisian di botol," ujarnya.
Menurutnya, keputusan petugas sudah benar karena pengisian BBM jenis Pertalite tidak diperbolehkan mengunakan botol maupun jeriken karena kategori subsidi.
"Jadi si operator mengalihkan atau menawarkan Pertamax," katanya.
Baca juga: Viral, Video SPBU di Buton Utara Diduga Jual Pertamax Ternyata Berisi Pertalite, Ini Kata Pertamina
Namun, kata Edi, pelanggan tersebut tidak bersedia dan mengeluarkan emosinya yang dilanjutkan dengan tindakan pemukulan kepada petugas.
"Ada pukulan dari tangannya pelanggan ke operator," ungkapnya
Beberapa waktu kemudian, pelaku bersedia mengisi botolnya dengan BBM jenis Pertamax. Namun, setelah pengisian selesai pelaku melakukan pemukulan kedua kepada korban.
"Total dua kali pelaku memukul," imbuhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.