Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kanina, Musisi Muda Semarang yang Berkarya dengan Bebas dan Bawakan Isu Anak Muda

Kompas.com - 23/11/2022, 19:25 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Perkembangan musik indie di Kota Semarang tampak merekah seiring berjalannya waktu.

Tak hanya berkembang melalui grup band musik, Kota Lumpia juga punya banyak musisi solo yang piawai bermusik di berbagai jenis aliran. Kanina Ramaniya, contohnya.

Puluhan lagu nan indah telah dia ciptakan. Sejak 2019, Kanina, sapaan akrabnya, mulai terjun di dunia musik dan berfokus pada misi kemandirian.

Baca juga: Satria Alexa: Musisi Tidak Bisa Hidup jika Hanya Andalkan Royalti

Kanina menyebut, bermusik dengan jalur indie membuat dia bisa berkarya lebih bebas. Hal tersebut dibuktikan dengan karya-karya lagu yang dia ciptakan.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) itu menuturkan, lagu-lagu yang dia ciptakan mengarah pada isu-isu anak muda yang kerap terjadi di hidupnya.

Di antaranya seperti, hubungan antar orangtua dan anak, hubungan dengan kekasih, keresahan hidup, pandangan tentang masa depan, dan masih banyak lagi.

"Kebanyakan lagu-lagu itu dari apa saya alami dan pikirkan, lalu akhirnya diceritakan. Karena menurut saya, saya tidak mampu untuk menceritakan apa yang bukan punya saya," jelas Kanin kepada Kompas.com, Rabu (23/11/ 2022).

Uniknya, Kanina menciptakan seluruh karya lagunya dengan Bahasa Inggris. Beberapa diantaranya, Lust, What Started The Vortex, and I'm not sorry, House For Rooms, Ode to All Odds, dan masih banyak lagi.

Dirinya menyebut, ada salah satu karya yang menceritakan tentang kebingungan anak muda.

Baca juga: Resah dengan Royalti di Indonesia, Ifan Seventeen Bantu Musisi dengan Cara Ini

Ditulis dengan Bahasa Inggris, Kanina menceritakan keresahannya dengan judul "and I'm not sorry".

"Sebenernya saya sudah sempat menuliskan tentang kebingungungan, kesedihan yang dialami anak-anak muda," jelas dia.

Dalam perjalanannya, Kanina juga sempat mendirikan band indie bersama dua kawannya. Namun, sejak tahun 2019, Kanina berani untuk menciptakan karya solo.

Kanina mengaku, tidak melabeli secara konstan terkait genre musik apa yang dia ciptakan. Pasalnya, dirinya selalu mengeksplor beberapa jenis aliran musik. Mulai dari rock, broods, hingga hip hop.

"Karena saya termasuk baru, jadi seperti dikasih kebebasan. Karena orang-orang tidak terlalu kasih label tentang genre yang kita mainin. Kalau dari lagu-lagu yang saya bikin, rock, broods. Padahal direction awalnya pengen bikin hiphop," jelas dia.

Baca juga: Serunya Kolaborasi Kreator Konten dan Musisi se-Asia Tenggara di TikTok For You Stage

Selama bermusik, tambah Kanina, dirinya juga mengalami kendala dalam mengembangkan karya-karyanya di ranah lokal.

Salah satunya, merasa ada gap antara musisi yang memiliki nama cukup besar, dengan musisi baru seperti dirinya.

Menurut Kanina, hal itulah yang menyebabkan industri musik indie di ranah lokal tidak bisa berdaya dengan baik.

"Ada banyak gap-gap yang itu tidak terlalu bagus untuk keberlanjutan kedepan. Semoga musik-musik baru lebih mudah masuk dan berkembang agar tidak di gap-gapin lagi," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com