KOMPAS.com - VN (15), santri di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Nusaherang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat meninggal dunia pada Minggu (20/11/2022).
Diduga ia meninggal karena dianiaya dua seniornya.
Tak hanya di Kuningan. Kasus santri yang meninggal karena diduga dianiaya senior juga terjadi di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Korban adalah DWW (14), warga Desa Katikan, kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
Diduga ia mendapatkan hukuman berupa pukulan dan tendangan dari senior karena melanggar aturan kebersihan.
Baca juga: Putranya Tewas Diduga Jadi Korban Kekerasan Senior di Ponpes Sragen, Dwi: Tolong Diusut
DWW sempat mendapat perawatan medis sebelum dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (20/11/2022) pukul 02.00 WIB.
Diduga pelaku yang melakukan aksi tendang dan pukul dada korban adalah MHN (16), asal Karanganyar, Jawa Tengah.
Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama mengatakan selain korban ada dua santri lainnya yang mendapat hukuman serupa.
Kondisi dua korban lainnya sehat, namun korban terjatuh dan mengalami permasalahan di pernafasannya.
Menurutnya, setelah mendapatkan laporan, korban langsung diotopsi di RS Moewardi, Kota Solo. Piter menyebut jika tal ada luka bekas lebam di tubuh korban.
Baca juga: Duka Orangtua Santri Asal Ngawi, Putranya Tewas di Ponpes Sragen: Ada Luka di Dada Jenazah
"Kalau penganiayaan terjadi pemukulan berkali-kali dan mengakibatkan luka lebam. Pada korban tidak ada luka bekas lebam," katanya, Selasa (22/11/2022).
Walau tak ada lebam, polisi telah mengamankan terduga pelaku penganiayaan, MHN.
Namun kondisi korban berbeda dengan fakta yang diungkapkan sang ayah, Dwi Minto Waluyo. Ia mengaku sempat menjenguk anaknya di pesantren pada Jumat (18/11/2022).
Saat itu anaknya dalam kondisi sehat. Namun tiba-tiba pada Minggu (20/11/2022), pihak pondok pesantren mengabarkan bahwa anaknya meninggal dunia.
"Pimpinan pondok datang ke rumah hari Minggu, tanya Ananda punya bawaan penyakit apa," katanya.
Baca juga: Kemenag Sesalkan Kasus Santri Pondok Pesantren di Sragen Tewas Diduga Dianiaya Senior
Saat menjemput jenazah anaknya, ia curiga DWW meninggal tak wajar karena ada lebam di dada.
"Saya lihat ada luka lebam pada bagian dada (jenazah), gosong," katanya.
Ia mengatakan anaknya adalah santri kelas IX salah satu pondok pesantren di Masaran, Sragen.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fristin Intan Sulistyowati, Sukoco | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Phytag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.