KOMPAS.com - Jumlah korban meninggal akibat gempa Cianjur bertambah menjadi 268 orang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, jumlah tersebut berdasar informasi per Selasa (22/11/2022) pukul 17.00 Wib.
Lalu, korban yang sudah teridentifikasi sebanyak adalah 122 orang. Untuk korban hilang yang masih dalam pencarian sebanyak 151 orang.
Baca juga: Hari ini Tim SAR Gabungan Fokus Cari 151 Korban Gempa Cianjur yang Hilang
"Masih ada korban hilang sejumlah 151 orang, kita akan berusaha semaksimal mungkin agar seluruh korban ditemukan," ujar Suharyanto dalam siaran pers yang diunggah di website resmi BNPB, bnpb.go.id, Selasa.
Pihaknya juga memastikan akan memperbarui data-data soal dampak dan penanganan gempa Cianjur setiap hari.
Baca juga: BNPB Catat 21.282 Rumah Rusak Dampak Gempa Cianjur
"Setiap sore akan ada update penanganan bencana dari Posko Tanggap Darurat yang ada di kantor Bupati Cianjur," jelas Suharyanto.
Dirinya dan keluarga memilih tidur di luar rumah bersama warga lain. Egi juga mengaku mengurangi aktivitas dalam rumah pada siang hari.
"Pokoknya masih pada takut apalagi sampai saat ini masih terasa ada gempa," kata Egi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (22/11/2022) malam.
Dari pantauan Kompas.com, Egi bersama belasan warga lainnya membuat tenda dari terpal untuk tidur di halaman rumah.
"Kebetulan ada area bekas pesawahan di dekat perkampungan jadi memanfaatkannya," ujar Egi.
Dilansir dari situs resmi bmkg.go.id, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, masyarakat di sekitar lereng dan perbukitan serta bantaran sungai diminta waspada potensi longsor dan banjir bandang.
Menurutnya, wilaya di perbukitan menjadi rapuh usai terjadinya gempa. Laludiperparah dengan tingginya intensitas hujan yang berpotensi mengguyur Cianjur.
"Lereng-lereng yang rapuh ini ditambah hujan deras dapat memicu terjadinya longsor dan banjir bandang dengan membawa material runtuhan lereng. Jadi masyarakat dan pemerintah setempat juga perlu mewaspadai adanya kolateral hazard atau bahaya ikutan usai gempa kemarin," imbuhnya dalam siaran pers Selasa (22/11/2022).
(Penulis : Kontributor Cianjur, Firman Taufiqurrahman | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.