MANOKWARI, KOMPAS.com - Sebanyak 48 penambang emas ilegal di kawasan Waserawi, Distrik Masni, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, diangkut ke Markas Kepolisian Resor (Polres) Manokwari, Selasa (22/11/2022) pagi.
Para penambang ini kemudian ditempatkan di aula Polres dan dilakukan pemeriksaan secara maraton oleh penyidik di sejumlah ruangan.
Kapolres Manokwari AKBP Parisian Herman Gultom membenarkan 48 penambang emas ilegal diangkut ke Markas Polres Manokwari.
"Iya, benar," kata Kapolres.
Sebelumnya, sejak Jumat (18/11/2022), aparat kepolisian dari Sabhara Polres Manokwari dan Brimob Polda Papua di bawah pimpinan Kapolres Manokwari melakukan penyisiran di kawasan Waserawi, lokasi tambang ilegal.
Kapolres Manokwari dan Kasat Reskrim Polres Manokwari serta beberapa anggota baru turun dari kawasan Waserawi pada Selasa pagi.
Baca juga: Euforia Jelang Piala Dunia 2022, Bupati Manokwari: Pawai Boleh asal Jaga Keselamatan
Adi, seorang penambang ilegal yang ditemui di Mapolres Manokwari, mengatakan, dia dan teman-temanya diarahkan dari lokasi penambangan ke lokasi transit di kali Wariori. Kemudian, pada Senin (21/11/2022) malam, diangkut dengan truk menuju Manokwari.
"Kami sempat singgah di Polda Papua Barat, menunggu teman-teman lainnya tadi malam sekitar jam 21.00 WIT. Setelah terkumpul lalu kita diarahkan ke Polres," ucap Adi, Selasa.
Adi mengaku baru menambang satu minggu di lokasi Waserawi. Ia bukan warga Manokwari.
"Saya dari Bima, ikut teman tiba di sini kita dipekerjakan di lokasi tambang baru satu minggu. Belum ada hasil sudah diarahkan ke Polres sini," tutur Adi.
Adi mengatakan, istrinya sempat cemas karena mendengar kabar bahwa ia ikut lari ke dalam hutan.
"Istri saya baru turun tadi siang dari SP Prafi, setelah tahu bahwa saya juga ikut dalam rombongan ke Mapolres sini," katanya.
Adi mengaku belum diperiksa oleh penyidik Polres, meski sebagian teman-temanya sudah diperiksa.
"Saya dari pagi tadi belum diperiksa, kita tetap tunggu saja," jelasnya.
Untuk makan, Adi menyebut ditanggung oleh masing-masing penambang. Padahal, waktu di penampungan di kali Wariori, mereka diberi makan.
Baca juga: Diduga Sakau Saat Upacara, Seorang Siswa di Manokwari Simpan 11 Paket Ganja
"Waktu di penampungan kita dikasih makan tapi setelah turun di sini (Polres) makan tanggung masing-masing," katanya.
Sementara itu, di Aula Polres Manokwari, tampak beberapa istri penambang emas yang ingin melihat kondisi para suami.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.