PAPUA, KOMPAS.com- Tim Hukum dan Advokasi Gubernur Papua (THAGP) memastikan akan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi kasus yang tengah menjerat kliennya.
Hal ini dinyatakan setelah KPK mengeluarkan surat pemanggilan kepada Stephanus Roy Rening dan Aloysius Renwarin yang merupakan Anggota THAGP.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Sulteng, Sultra, Maluku, Malut, Papua, dan Papua Barat 21 November 2022
"Kami akan hadir dalam panggilan pemeriksaan selanjutnya di gedung KPK. Sebagai warga negara yang baik dan advokat yang menjunjung tinggi supremasi hukum, kami akan datang, sebagai bukti ketaatan dan penghormatan kami atas hukum," ujar Anggota THAGP Stephanus Roy Rening, melalui keterangan tertulis, Selasa (22/11/2022).
Roy menegaskan, dalam proses penanganan kasus gratifikasi yang telah menjadikan Lukas Enembe sebagai tersangka, dirinya dan Aloysius Renwarin merupakan penasihat hukum yang dilindungi oleh Undang-Undang.
Menurut dia hal itu tertuang pada Pasal 16 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat.
Baca juga: KPK Panggil 2 Pengacara Lukas Enembe karena Kebutuhan Penyidikan
”Di mana disebutkan dalam pasal tersebut, bahwa advokat tidak dapat dituntut, baik secara perdata maupun pidana dalam menjalankan tugas profesinya dengan itikad baik untuk kepentingan pembelaan klien dalam sidang pengadilan,” kata Roy.
Walau akan dipanggil sebagai saksi, Roy juga memastikan dirinya hanya secukupnya memberi keterangan kepada penyidik KPK karena sebagai seorang pengacara mereka tetap harus menjaga rahasia kliennya.
Menurut dia, hal itu sesuai dengan Pasal 19 UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, yang mengatur sebagai berikut:
1. Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari kliennya karena hubungan profesinya, kecuali ditentukan lain oleh Undang-Undang.
2. Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien, termasuk perlindungan atas berkas dan dokumennya terhadap penyitaan atau pemeriksaan dan perlindungan terhadap penyadapan atas komunikasi elektronik Advokat.
“Jadi berdasarkan ketentuan tersebut, kewajiban menjaga kerahasiaan tersebut, bahkan diperluas, bukan hanya rahasia klien yang masih ditangani saja, namun terhadap bekas klien pun, advokat wajib merahasiakan informasi terkait kasus kliennya tersebut," tutur Roy.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.