KOMPAS.com - Musyawarah Nasional (Munas) XVII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) yang diselenggarakan di Kota Solo, Jawa Tengah, berlangsung ricuh.
Kericuhan tersebut terjadi di ruang munas di Hotel Alila Solo pada Senin (21/11/2022) pukul 23.00 WIB.
Munas Hipmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (21/11/2022) pagi. Rencananya munas akan digelar tiga hari ke depan.
Ada tiga agenda yang akan diselenggarakan yakni merumuskan program ke depan, laporan pertanggungjawaban pengurus Hipmi 2019-2022, dan memilih nahkoda baru untuk Hipmi 2022-2025.
Baca juga: Munas HIPMI di Solo: Pagi Diwarnai Canda Tawa, Malamnya Malah Adu Jotos
Diperkirakan ada 1.500 orang yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Selain itu juga digelar forum dialog yang mengangkat tema pemulihan ekonomi usai pandemi Covid-19.
Kegiatan tersebut dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Namun, pada Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB, terjadi baku hantam di ruang Munas. Bahkan, video para peserta adu jotos viral di media sosial.
Keributan ini terjadi saat munas diskors karena kondisi sedang tidak kondusif akibat banyaknya interupsi.
Korban berinisial MAA (40) warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang mengalami luka dan dibawa ke Rumah Sakit Dr Moewardi, Kota Solo.
Saat dikonfirmasi, Ketua Organizing Committe (OC) Munas XVII Hipmi Muhammad Ali Affandi membenarkan adanya keributan tersebut.
"Ini lagi saya cek (penyebab), soalnya ada berbagai macam versi (kejadian)," kata Muhammad Ali Affandi, Selasa (22/11/2022).
Baca juga: Munas HIPMI di Solo Ricuh, Gibran: Segera Selesaikan
Ia menjelaskan, kericuhan terjadi di luar sidang pleno Munas yang diduga karena ada kesalahpahaman antarpeserta.
"Kejadiannya ini sudah selesai sidang pleno ditutup. (Adu jotos) di jalan keluar, kayaknya sih kalau saya lihat, miskomunikasi, salah paham," ucapnya.
Ali Affandi juga menjelaskan, pihaknya akan mengupayakan mediasi antarkedua belah pihak.
"Kita utamakan kekeluargaan, jadi mau dimediasi. Prinsipnya untuk menghindari miskomunikasi dan interprestasi," harapnya.