"Saya masih jaga, ternyata pak Dedi, Kades, dan pejabat lain ke rumah. Saya dikabari teman-teman juga tak percaya, apalagi saat diminta balik ke rumah saya menganggap hanya dikerjain. Tapi saat Pak Kadus minta saya balik, baru saya manut," ungkapnya.
"Saat di rumah, Pak Dedi sempat buka kulkas saya juga. Tapi itu memang pintu kulkasnya rusak, jadi bukanya harus dua tangan," kata Suroso sembari tertawa.
Suroso menilai pertemuannya dengan Dedi membawa berkah tersendiri. Karena Dedi mengatakan akan membantu biaya renovasi rumahnya.
"Ini sedang dalam perhitungan, tembok yang batako akan disemen, ya dibikin lebih baik. Nanti setelah dirinci biayanya, Pak Kades yang menyampaikan ke pak Dedi," paparnya.
Lelaki yang rambutnya telah memutih ini mengaku sebagai anggota Linmas, yang paling utama adalah tanggung jawab saat menjalankan tugas.
"Linmas biasa disebut hansip, dinikmati saja karena sudah diberi tanggung jawab. Meski memang kadang berat, tapi kalau kita santai dan ikhlas, jadi biasa saja," kata Suroso.
Dia menjadi anggota Linmas sejak Lebaran tahun ini.
"Belum ada setahun, dipilih oleh lingkungan. Itu juga sebetulnya tak sengaja, tapi terus arahan pak Kadus untuk voting, saya dipilih," paparnya.
Suroso menegaskan dia selalu menekankan kepada anaknya untuk menjaga kepercayaan yang diberikan orang.
"Kalau sudah dipercaya, laksanakan dengan baik, jangan mengecewakan orang yang percaya dengan kita," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.