KOMPAS.com - Kota Magelang adalah sebuah wilayah administratif di kaki gunung Merapi, tepatnya di Provinsi Jawa Tengah.
Posisi Kota Magelang sangat strategis karena berada di jalur utama yang menghubungkan ibukota Provinsi Jawa Tengah yaitu Kota Semarang dengan Provinsi DI Yogyakarta.
Baca juga: Pintu Masuk Menuju Pendakian Gunung Tidar di Tengah Kota Magelang
Letak strategis ini juga ditunjang dengan penetapan Kota Magelang sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kawasan Purwomanggung (Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung, Kota Magelang dan Kabupaten Magelang) dalam Rencana Tata Ruang Nasional dan Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: 5 Tempat Wisata di Kota Magelang Beserta Harga Tiketnya
Tak banyak yang tahu bahwa karena luas wilayahnya, Kota Magelang juga menyandang predikat sebagai kota terkecil di Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: 4 Fakta Bunga Tabebuya di Magelang, Serasa Berjalan Menelusuri Negeri Sakura
Lebih lanjut, berikut adalah profil Kota Magelang yang dapat Anda simak.
Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Magelang, wilayah ini berawal dari sebuah tanah perdikan Mantyasih, yang memiliki arti beriman dalam cinta kasih.
Lokasi tersebut saat ini dikenal dengan Kampung Meteseh di Kelurahan Magelang di mana terdapat sebuah lumpang batu yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan Sima atau Perdikan.
Dalam Prasasti Mantyasih disebut bahwa Desa Mantyasih ditetapkan oleh Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak.
Prasasti tersebut memiliki angka 829 Çaka bulan Çaitra tanggal 11 Paro-Gelap Paringkelan Tungle, Pasaran Umanis hari Senais Sçara atau Sabtu, dengan kata lain Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989 ditetapkan bahwa tanggal 11 April 907 Masehi merupakan hari jadi Kota Magelang.
Pada abad ke-18, pasukan Inggris sempat menguasai Magelang, dan menjadikan kota ini sebagai pusat pemerintahan setingkat kabupaten.
Saat itu Mas Ngabehi Danukromo diangkat sebagai Bupati pertama yang merintis berdirinya Kota Magelang dengan membangun alun - alun, bangunan tempat tinggal bupati, serta sebuah masjid.
Dalam perkembanganya, pada tahun 1818 Magelang dipilih sebagai Ibukota Karesidenan Kedu.
Setelah pemerintah Inggris ditaklukkan oleh Belanda, kedudukan Magelang semakin kuat.
Pemerintah Belanda mulai membangun kota ini untuk dijadikan pusat lalu lintas perekonomian dan Kota Militer.