KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), menahan pria setempat berinisial HD, karena mengajak AK (11) seorang siswa SD untuk berhubungan badan.
"Sudah kita tahan pelaku Sabtu (19/11/2022) kemarin," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Rote Ndao Aiptu Anam Nurcahyo, kepada Kompas.com, Minggu (20/11/2022).
HD, lanjut Anam, ditahan di Markas Polres Rote Ndao, karena telah ditangani oleh penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Satuan Reserse dan Kriminal Polres Rote Ndao.
Baca juga: Sopir Angkot di Ende Cabuli Anak di Bawah Umur karena Nafsu
Kasus itu dilimpahkan ke Polres, setelah sebelumnya ditangani penyidik Kepolisian Sektor Rote Tengah.
Anam menuturkan, penahanan itu, setelah polisi memeriksa sejumlah saksi mata, termasuk korban, kakak korban dan orangtuanya.
Setelah pemeriksaan, terungkap kalau korban pernah dicabuli pelaku pada tahun 2021 lalu.
"Kejadiannya di awal tahun 2021 lalu di rumah korban di Kecamatan Rote Tengah," ungkap Anam.
Anam menjelaskan, kejadian itu bermula pada pagi hari sekitar pukul 08.00 Wita. Saat itu, korban berada di rumahnya bersama sang kakak PS. Sementara kedua orangtua korban tak berada di rumah, karena sedang berada di sawah.
Melihat itu, pelaku HD yang tinggal bertetangga, kemudian mendatangi rumah korban. Kemudian pelaku meminta bantuan PS untuk membelikan tembakau.
"Rupanya, pelaku menyuruh kakak korban untuk membeli tembakau di kios, hanyalah alasan agar korban ditinggal sendirian," ungkap Anam.
Ketika rumah dalam keadaan sepi, pelaku lalu memaksa dan mencabuli korban yang saat itu baru berusia 10 tahun.
Usai melakukan aksinya, pelaku lalu mengancam korban agar tidak memberitahukan hal itu kepada siapa pun. Beberapa saat kemudian, datang kakak korban PS dan langsung memberikan tembakau kepada pelaku.
Setelah itu, pelaku berjalan pulang keluar dari rumah korban, menuju rumahnya.
"Korban lalu menceritakan kejadian yang dialaminya kepada kakanya, tetapi sang kakak tidak memberitahukan kejadian tersebut kepada kedua orangtua mereka," ungkap Anam.
Puncaknya, pada Jumat (11/11/2022) sekitar pukul 06.00 Wita, AK pergi ke sekolah, dengan berjalan kaki sendirian.