Ada dua unit mobil listrik yang disiapkan untuk dinaiki oleh Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana serta Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir beserta istri dalam pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Munali mengatakan, membutuhkan waktu dua bulan untuk persiapan sebelum mobil listrik tersebut dipakai Presiden Jokowi dan Ibu Negara dalam pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah di Solo.
"Jadi ada persiapan dua bulanan ya bulan September sebelum acara itu. Ada pengontrolan atau pengawalan dari pihak panitia dan pihak kepresidenan. Kemarin sebelum dicoba kita coba road show juga dari Jogja ke Solo. Setelah itu ada pengecekan kembali tim panitia dan juga kepresidenan," ungkap dia.
Baca juga: Puan Maharani Berswafoto dengan Peserta Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah
Mobil listrik ini menggunakan baterai jenis seal lead acid, kapasitas 225 Ah, tegangan 48 Volt.
Adapun spesifikasi mobil listrik ini berjenis DC Series, tegangan 48 Volt, daya 4.0 KW dan kecepatan 5.000 rpm serta kecepatan maksimum 60 kilometer/jam.
"Kemarin ada dua (mobil listrik). Pertama yang dinaiki itu Suryawangsa seri kedua tetapi sudah ada perbaikan, penyempurnaan-penyerpurnaan dari sisi kontrol, pendinginan. Kalau yang Suryawangsa seri ketiga itu memang jenis yang lumayan baru juga dari sisi tenaga lebih tinggi, power steringnya juga sudah bagus," jelas dia.
Baca juga: Usai dari Muktamar Muhammadiyah, Puan dan Gibran Tinjau Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
Munali mengungkapkan pembuatan mobil listrik di SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi sudah dimulai sejak 2011.
Adapun mobil yang ditumpangi Presiden Jokowi dan Ibu Negara serta Ketua Umum PP Muhammadiyah merupakan generasi kedua dan ketiga.
Masing-masing dibuat pada tahun 2015 dan 2022.
Pihaknya pun berharap pemerintah bisa memberikan perhatian khusus dalam pengembangan mobil listrik.
"Kita berharap dukungan yang lebih menguatkan karena kepercayaan. Kemudian kesempatan-kesempatan yang berikutnya meskipun sifatnya nasional atau regional biar nanti anak-anak, guru-guru itu mampu memberikan kontribusi lebih terhadap pendidikan," kata Munali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.