Berkat sampah-sampah tersebut, pendapatan Bank Sampah Berkah 03 bisa mencapai Rp 700.000 per dua bulan.
Selain itu, Budi juga memaksimalkan pengelolaan sampah dengan cara menyulapnya menjadi barang kerajinan hias. Di antaranya, bunga, vespa, kereta, burung, stasiun poncol, dan masih banyak lagi.
Tentu, tambah Budi, seluruh bahan tersebut terbuat dari barang bekas, seperti kardus, botol minum, plastik kresek, bungkus makanan, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Simak, Cara Membersihkan Tempat Sampah agar Tidak Bau
"Ini yang kerajinan termasuk terobosan baru sejak tahun 2021. Kalau bank sampahnya sudah 10 tahun lalu," tutur dia.
Di samping itu, Ketua Paguyuban Bapak-bapak Kampung Tiber, Sultoni, mengaku, Bank Sampah Berkah 03 juga memiliki kendala dalam aspek tempat.
Mengingat, kondisi Sarirejo yang sangat padat penduduk.
"Kita terkendala dalam tempat untuk menampung. Karena sudah semakin padat dan kecil," terang Toni.
Baca juga: Tol Semarang-Demak Sudah Beroperasi Dua Arah Hari ini, Ada Jenis Kendaraan yang Dilarang Masuk
Kendati demikian, dirinya berharap, selanjutnya Bank Sampah Berkah 03 bisa memiliki alat pengepres dan pencacah sampah, demi kelangsungan hidup warga Kampung Tiber.
"Nilai jualnya juga beda. Kalau jual plastik cacah pasti harganya lebih mahal. Yang penting sekarang bisa memanfaatkan hal yang ada. Dan kedepan mungkin ada inovasi," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.