Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Ambon Larang Warga Gelar Pawai Piala Dunia, Pj Wali Kota: Nonton Bareng Boleh...

Kompas.com - 18/11/2022, 23:07 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

AMBON, KOMPAS.com - Pemerintah kota Ambon melarang konvoi dan pawai keliling di jalanan Kota Ambon sepanjang gelaran Piala Dunia 2022.

Pj Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menilai, kegiatan hura-hura seperti itu berpotensi menimbulkan gesekan dan keributan antarsesama pendukung sepak bola di Ambon.

Baca juga: Puluhan Siswa SMA di Ambon Diduga Keracunan Usai Santap Sop Kacang Hijau

"Yang saya tidak mau itu adalah pawai," kata Bodewin di Ambon, Jumat (18/11/2022).

Para pendukung klub sepak bola kerap melakukan pawai atau konvoi di jalanan Kota Ambon saat tim andalan mereka memenangkan pertandingan.

Bodewin mengaku khawatir pawai tersebut berujung pada aksi tawuran antarsesama pendukung hingga berujung pada aksi bakar-bakaran.

Menurutnya, jika hal tersebut terjadi maka akan sangat mengganggu stabilitas keamanan. 

"Apabila pada saat pawai terjadi aksi pukul, melempar, hingga bakar-membakar, dan berimbas pada lingkungan, rumah-rumah dan lainnya terbakar dan rusak, maka yang bertanggung jawab adalah Pemkot Ambon," ungkapnya.

Ia pun mengimbau semua warga Kota Ambon, khususnya para penggila sepak bola, agar dapat bersama-sama menjaga kondisi di Kota Ambon.

Selain itu, ia mengimbau warga agar tidak terlalu fanatik dalam mendukung sebuah tim sepak bola.

"Jadi kami berharap semua akan baik soal menang dan kalah, kalau kita bisa terima dengan lapang dada tidak akan pernah menjadi masalah besar," katanya.

Adapun soal kegiatan nonton bareng (nobar) Piala Dunia, Bodewin mengaku tak masalah. Pemkot Ambon tak melarang kegiatan itu.

"Saya kan sudah pernah bilang, saya sudah bicara dengan Pak Kapolres dan Forkopinda boleh nonton bareng," ungkapnya.

Meski begitu, ia mengingatkan agar nonton bareng tidak perlu melibatkan banyak orang, tetapi hanya komunitas kecil.

Baca juga: Keracunan Massal di SMA Siwalima Ambon, Siswa Dipulangkan, Sampel Makanan Diuji di Lab

Nonton bareng, kata Bodewin, harus dilakukan sesuai aturan sehingga tidak menggangu ketertiban dan kepentingan warga lainnya.

"Nonton bareng boleh tapi dalam komunitas yang kecil dan jangan sampai mengganggu yang lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com