Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Pemkab Pidie Tetapkan Status KLB untuk Kasus Polio yang Serang Bocah 7 tahun

Kompas.com - 18/11/2022, 22:33 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Pidie, Aceh, menetapkan satu temuan kasus polio di Pidie sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto menyampaikan pernyataan tersebut usai mendapatkan laporan seorang anak positif dinyatakan terserang virus polio.

Baca juga: Polio, Asal-usul Pemberantasannya di Indonesia

“Dengan ditemukannya kasus polio di Pidie, maka kami menyatakan ini sebagai Kejadian Luar Biasa, karena seperti yang kita ketahui Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya sudah dinyatakan bebas polio dan dunia saat ini bergerak menuju eradikasi untuk menghilangkan polio dari seluruh negara,” ujar Wahyudi di Kantor Bupati Pidie, Jumat (18/11/2022).

Baca juga: Sejarah Vaksin Polio

Kasus polio atau lumpuh layuh pada anak yang ditemukan di Pidie telah dikonfirmasi dari hasil pemeriksaan laboratorium Prof Sri Oemijati Kementerian Kesehatan di Jakarta yang merupakan laboratorium rujukan nasional.

“Anak berinisial A usia 7 tahun, awalnya mengalami sakit demam dan kemudian muncul nyeri pada persendian dan kelemahan anggota gerak. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium, diketahui bahwa pasien terinfeksi virus polio,” ujar Wahyudi.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Pidie, dr Arika Aboebakar menyatakan pihaknya bersama dengan tim dari Dinas Kesehatan Aceh, Kemenkes, WHO, dan UNICEF, sudah melakukan respons awal kejadian ini berupa Penyelidikan Epidemiologi (PE), termasuk pencarian kasus tambahan di wilayah terdampak baik di masyarakat maupun melalui kunjungan ke puskesmas dan rumah sakit setempat.

Pihaknya juga melakukan review cakupan imunisasi dan penilaian kondisi sosial untuk mengetahui bagaimana penerimaan masyarakat di wilayah terdampak terhadap imunisasi.

Selain itu koordinasi dan pengaktifan Tim Gerak Cepat (TGC) juga segera dilakukan.

“Perlu diketahui, virus polio menular melalui air yang tercemar tinja yang mengandung virus polio. Jika virus ini masuk ke dalam tubuh anak yang belum mendapatkan imunisasi polio secara lengkap, maka virus akan berkembang biak, disaluran pencernaan dan menyerang sistem saraf anak sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan," ujar Arika.

"Ini dapat terjadi jika cakupan imunisasi rendah dalam jangka waktu yang cukup lama. Ditambah dengan kondisi sanitasi lingkungan yang tidak baik, seperti perilaku buang air besar sembarangan (BABS),” jelas Arika.

Arika menambahkan, dokter spesialis anak sudah mengunjungi pasien tersebut dan telah dianjurkan untuk dilakukan rehabilitasi medik.

Dinas Kesehatan Pidie melalui Puskesmas Mane juga memfasilitasi rujukan ke RSUD T Chik Ditiro.

Arika mengatakan, untuk menanggulangi KLB, sesuai dengan petunjuk dari Tim Komite Ahli, maka akan dilakukan respons imunisasi dengan memberikan imunisasi tetes polio untuk semua anak usia 0- <13 tahun agar terbentuk kekebalan terhadap polio, serta penguatan sistem surveilans untuk mendeteksi cepat adanya kasus lumpuh layuh mendadak di masyarakat.

“Target imunisasi adalah 95 persen dan merata di semua wilayah agar kekebalan komunitas dapat tercapai,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Pidie juga segera meningkatkan edukasi masyarakat tentang pentingnya imunisasi rutin dan perilaku hidup bersih sehat, terutama perilaku BAB di jamban.

Hal ini melibatkan seluruh pihak, mulai dari pimpinan daerah beserta satuan kerja pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, kelompok remaja, PKK, organisasi profesi, ormas, lembaga pendidikan, kader, akademisi, media massa, dan swasta untuk mendukung pencegahan penularan virus polio.

Sementara, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh, Iman Murahman menjelaskan, tren cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) di Provinsi Aceh dalam lima tahun terakhir terus mengalami penurunan.

Padahal IDL sendiri wajib bagi anak usia dini atau balita, mengingat daya tahan atau kekebalan anak masih belum kuat dan sebagai imun untuk mencegah penyakit menular.

Untuk tahun 2017, cakupan IDL Aceh sebesar 59,7 persen, 2018 sebesar 58 persen, 2019 sebesar 48,9 persen, 2020 sebesar 42,7 persen, dan 2021 sebesar 38,4 persen.

"Tren cakupan imunisasi dasar lengkap di Aceh terus mengalami penurunan tiap tahunnya," kata Iman Murahman .

Ia mengatakan, untuk rata-rata nasional, cakupan IDL Aceh juga paling rendah, yaitu berkisar 11,8 persen dari target nasional 54,6 persen.

"Bisa dibilang dari total 6.507 desa di Aceh, untuk cakupan Universal Child Immunization (UCI) hanya 24,9 persen saja yang sudah lengkap imunisasi atau tiga perempat di antaranya," ungkap Iman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Ternak Warga Lereng Ile Lewotolok Mendadak Mati akibat Penyakit Diare

Ternak Warga Lereng Ile Lewotolok Mendadak Mati akibat Penyakit Diare

Regional
Tanggapi Keluhan Orangtua soal Uang Sekolah, Kadisdikbud NTT: Saya Tegaskan Siswa Wajib Ikut Ujian

Tanggapi Keluhan Orangtua soal Uang Sekolah, Kadisdikbud NTT: Saya Tegaskan Siswa Wajib Ikut Ujian

Regional
29 Rumah Rusak dan 1 Orang Terluka akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar

29 Rumah Rusak dan 1 Orang Terluka akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar

Regional
Ajak Anak Tetangga Tidur Sekamar hingga Dicabuli, Pria Asal Wonogiri Ditangkap

Ajak Anak Tetangga Tidur Sekamar hingga Dicabuli, Pria Asal Wonogiri Ditangkap

Regional
Selama Maret 2023, Gunung Ile Lewotolok di Lembata Meletus 570 Kali

Selama Maret 2023, Gunung Ile Lewotolok di Lembata Meletus 570 Kali

Regional
Aksi Remaja Lempar Petasan ke Polisi Saat Balap Liar, Setelah Ditangkap Ternyata Pelaku Curanmor

Aksi Remaja Lempar Petasan ke Polisi Saat Balap Liar, Setelah Ditangkap Ternyata Pelaku Curanmor

Regional
Ledakan Maut Bahan Petasan di Magelang Telan Korban Jiwa, Polisi Tetapkan 1 Tersangka

Ledakan Maut Bahan Petasan di Magelang Telan Korban Jiwa, Polisi Tetapkan 1 Tersangka

Regional
Ada Larangan Jokowi, Pemkot Batam Alihkan Dana Bukber Rp 1,2 Miliar ke Kegiatan Lain

Ada Larangan Jokowi, Pemkot Batam Alihkan Dana Bukber Rp 1,2 Miliar ke Kegiatan Lain

Regional
Mayat Bayi yang Ditemukan di Kupang Dikuburkan Ibunya karena Malu Hamil di Luar Nikah

Mayat Bayi yang Ditemukan di Kupang Dikuburkan Ibunya karena Malu Hamil di Luar Nikah

Regional
Terpeleset Saat Mancing di Sungai, Bocah 5 Tahun di Lombok Tengah Tewas Tenggelam, Ini Kronologinya

Terpeleset Saat Mancing di Sungai, Bocah 5 Tahun di Lombok Tengah Tewas Tenggelam, Ini Kronologinya

Regional
Ibu Hanyutkan Bayinya ke Saluran Irigasi usai Melahirkan di Jamban, Mulut Sempat Dibekap agar Tak Menangis

Ibu Hanyutkan Bayinya ke Saluran Irigasi usai Melahirkan di Jamban, Mulut Sempat Dibekap agar Tak Menangis

Regional
4,1 Juta Orang Diperkirakan Mudik ke Jawa Tengah, Begini Antisipasi Polisi

4,1 Juta Orang Diperkirakan Mudik ke Jawa Tengah, Begini Antisipasi Polisi

Regional
Kisah Pilu Bocah 12 Tahun di Banyumas, Diperkosa dan Diminta Keluar Sekolah karena Hamil

Kisah Pilu Bocah 12 Tahun di Banyumas, Diperkosa dan Diminta Keluar Sekolah karena Hamil

Regional
Bocah 5 Tahun di Lombok Tengah Tewas Tenggelam di Sungai Saat Memancing

Bocah 5 Tahun di Lombok Tengah Tewas Tenggelam di Sungai Saat Memancing

Regional
Supir Taksi Online di Purworejo Diduga Jadi Korban Begal, Terluka di Bagian Leher

Supir Taksi Online di Purworejo Diduga Jadi Korban Begal, Terluka di Bagian Leher

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke