KUPANG, KOMPAS.com - Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan, menutup operasi pencarian terhadap Adrohanis Malafu (43), warga Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang hilang terseret banjir, Rabu (16/11/2022).
Kepala SAR Kelas A Kupang I Putu Sudayana mengatakan, pencarian dihentikan karena korban tak kunjung ditemukan hingga hari kelima.
Baca juga: Masuki Hari Ke-4, Pencarian Warga Kupang yang Terseret Banjir Diperluas ke Muara
Putu menjelaskan, untuk pencarian pada Jumat (18/11/2022), dimulai pukul 06.30 Wita.
"Pencarian menyusuri lokasi sungai, bendungan hingga muara dan pantai," ujar Putu, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Jumat malam.
Namun, hingga pukul 17.00 Wita, Adrohanis tak juga ditemukan.
"Berdasarkan hasil evaluasi bersama keluarga korban dan potensi SAR, tidak ada tanda-tanda korban ditemukan, maka disepakati operasi SAR dihentikan," kata Putu.
Hal ini, lanjut Putu, diperkuat dengan surat pernyataan yang ditandatangani pihak keluarga korban dan seluruh potensi SAR.
"Maka, kami mengusulkan untuk penutupan operasi SAR," kata Putu.
Sebelumnya, Adrohanis Malafu (43) dan Tersia Teti (42), pasangan suami istri asal Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terseret banjir di Sungai Sumlili.
Baca juga: Kronologi Kakek di Kupang Gerebek Istrinya Sekamar dengan Sopir Pribadi
Sang istri Tersia ditemukan tewas. Sedangkan suaminya hilang hingga saat ini.
"Kejadiannya kemarin sore, sekitar pukul 15.00 Wita, saat mereka menyeberang Kali Sumlili yang sedang banjir," kata Camat Fatuleu Barat Kandidus Neno, kepada Kompas.com, Selasa (15/11/2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.