Namun, hanya sedikit warga yang merespons pelatihan tersebut.
“Sebelumnya ada pelatihan kepada masyarakat. Biasanya orang pos di kampung sering pemberdayaan masyarakat. Hanya memang kadang ada yang ikut ada yang tidak," katanya.
Hal itu disebabkan lantaran kesadaran SDM yang masih rendah.
"Seperti masalah sampah, kita sering sosialisasi, tapi masih juga ada yang ikut ada yang tidak. Kalau kita ke kampung itu masih banyak sampah berserakan,” ungkap dia.
Baca juga: Warga Pulau Komodo Ikut Pelatihan Jadi Naturalist Guide di TN Komodo
Ia berharap, kegiatan pelatihan naturalist guide yang melibatkan 30 warga Kampung Komodo dan Papagarang mampu membantu BTNK dalam menjaga wilayah TN Komodo dari perburuan liar.
Selain itu, keterlibatan warga asli Kampung Komodo ini diharapkan mampu menjadi pelopor bagi warga lainnya untuk lebih peduli dengan Taman Nasional Komodo.
“Peran masyarakat untuk menjaga TN Komodo ini sangat membantu. Seperti patroli gabungan atau patroli mitra. Apalagi kalau ada kebakaran, sebelum kasih informasi ke kita mereka sudah lebih dulu padamkan apinya. Harapannya, ya semoga yang baru konsisten dengan pelatihan ini. Dan juga harus menjaga kawasan,” katanya.
Baca juga: Saat Sandiaga Uno dan Menkes Singapura Terpukau dengan Keindahan Alam Taman Nasional Komodo
Ia pun berharap, 30 naturalis guide yang baru direkrut tetap mengedepankan etika komunikasi yang sopan dan santun saat berhadapan dengan para wisatawan yang kedapatan melanggar aturan.
Sementara itu, Direktur Operasional PT Flobamor, Abner Runpah Ataupah mengatakan dengan adanya naturalist guide local yang sudah mengikuti pelatihan dan siap terjun ke lapangan dapat membantu, mencegah, dan menimalkan terjadinya perburuan liar di wilayah TNK.
"Semoga dengan masuknya Flobamor, kita dapat meminimalkan terjadinya perburuan," kata Runpah, Rabu malam.
Ia menerangkan, salah satu program yang akan dilakukan oleh Flobamor ialah patroli bersama. Patroli bersama itu bermaksud untuk melakukan pengawasan atas aktivitas laut dan wilayah Taman Nasional Komodo.
"Kita harus bisa memberikan kepastian dan jaminan akan keamanan wilayah TNK dari perburuan dan sejenisnya," tegas Runpah.
Sementara itu, untuk memaksimalkan pelayanan pariwisata, kata dia, pihaknya telah telah menyiapkan sebanyak 30 personel yang akan menjadi naturalist guide.
"30 personel ini merupakan warga asli kampung Komodo dan kampung Papagarang. Mereka telah mengikuti pelatihan dan siap diterjun ke lapangan," jelas Runpah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.