KUPANG, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan dari sejumlah instansi terus mencari Adrohanis Malafu (43), warga Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang hilang terseret banjir bersama istrinya, Tersia Teti (42).
Sang istri Tersia telah ditemukan tewas beberapa jam setelah kejadian pada Senin (14/11/2022) petang. Sedangkan Adrohanis hingga Rabu (16/11/2022) sore belum juga ditemukan oleh tim penyelamat.
Kepala Kepolisian Fatuleu, Ipda Muslikan Sara, mengatakan, sejumlah pihak yang terlibat dalam pencarian itu yakni Polri, SAR Kupang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Kupang.
Baca juga: Merasa Dicabuli Petugas RS Saat Jaga Ibu yang Sedang Sakit, Remaja Putri di Kupang Lapor Polisi
Menurut Muslikan, pencarian korban Adrohanis Malafu dihentikan karena cuaca buruk.
"Hujan dan lumpur yang menghambat pencarian terhadap korban," kata Muslikan kepada wartawan di Kupang.
Baca juga: Suami Istri di Kupang Terseret Banjir, Istri Tewas dan Suami Hilang
Dia pun berpesan kepada warga dan keluarga korban agar tetap sabar dan bekerja sama dengan petugas dalam pencarian.
Tim pencarian juga telah mendatangi rumah korban untuk didata agar bisa mendapatkan santunan dari dinas terkait.
Terpisah, Kepala SAR Kelas A Kupang, I Putu Sudayana, mengatakan, pencarian terhadap Adrohanis Malafu hingga Rabu (16/11/2002) sore belum membuahkan hasil.
Menurut Putu, kendala pencarian korban antara lain air sungai yang keruh dan berlumpur, mendung dan hujan di ketinggian yang mengakibatkan banjir di hulu sungai, serta jaringan telepon yang terganggu.
“Operasi SAR hari ini masih nihil, tim SAR gabungan beristirahat dan operasi pencarian akan dilanjutkan besok pukul 06.00 Wita,” ujarnya.
Sebelumnya, Adrohanis Malafu (43) dan Tersia Teti (42), pasangan suami istri asal Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terseret banjir di Sungai Sumlili. Sang istri ditemukan tewas. Sedangkan suaminya hilang hingga saat ini.
"Kejadiannya kemarin sore, sekitar pukul 15.00 Wita, saat mereka menyeberang Kali Sumlili yang sedang banjir," kata Camat Fatuleu Barat, Kandidus Neno, kepada Kompas.com, Selasa (15/11/2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.