Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Kritik Pertemuan G20, 26 Mahasiswa NTB Ditangkap

Kompas.com - 16/11/2022, 06:48 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- Sebanyak 26 mahasiswa  yang tergabung dalam massa aksi Indonesian People’s Assembly (IPA) Wilayah NTB ditangkap oleh pihak kepolisian saat menggelar aksi mengkritisi pertemuan G-20, Selasa (15/11/2022).

Penangkapan terjadi di dua lokasi berbeda. Sebanyak 14 orang ditangkap aparat Polres Kota Mataram, sementara 12 mahasiswa ditangkap Polres Lombok Timur.

"Belum mulai aksinya, tetapi rekan-rekan kami sudah dibubarkan duluan oleh aparat kepolisian, dengan alasan pengamanan G20. Mereka diangkut paksa ke Polres Kota Mataram," jelas Badaruddin, Kordinator LBH Mataram pada Kompas.com, Selasa malam (15/11/2022).

Baca juga: Saat Iriana Kenalkan Gamelan pada Para Pendamping Pemimpin Negara G20

Badar menjelaskan bahwa Koordinator IPA wilayah NTB, Muhammad Alwi juga turut diamankan.

Penangkapan lainnya terjadi di Selong, Lombok Timur. Sebanyak 12 orang mahasiswa yang terlibat dalam aksi diamankan ke Makodim Lombok Timur.

"Baik di Mataram maupun Lombok Timur sama sama baru akan memulai aksinya, aparat menangkap mereka," kata Badaruddin.

Baca juga: Kisah Rifdhan, Dalang Cilik Usia 6 Tahun Asal Mataram yang Lestarikan Wayang Sasak

Dia merasa heran karena salah seorang mahasiswa ditangkap di tempat kosnya, lantaran diduga akan melakukan aksi.

Sampai berita ini ditulis semua mahasiswa masih diamankan polisi.

Sejumkah Tim LBH Mataram yang mengecek keberadaan mahasiswa tersebut, mengabarkan bahwa seluruh mahasiswa belum dimintai keterangan.

 

Sementara Tim LBH Mataram, belum diizinkan menemui 12 mahasiswa yang diamankan di Mapolres Lombok Timur .

Juru bicara Front Mahasiswa Nasional (FMN) Mataram, Andini Nurcholisah, menjelaskan  aksi IPA wilayah NTB adalah aksi koordinatif yang dilakukan secara serentak oleh IPA di seluruh daerah secara nasional.

Aksi tersebut adalah respons dari pertemuan G20 yang sedang berlangsung di Bali, sejak 15 November 2022.

"Beberapa hari terakhir, sekretariat FMN di Mataram yang merupakan salah satu anggota IPA NTB didatangi aparat. Mereka berjaga dan tidak membiarkan kami meninggalkan sekretariat untuk menggelar aksi," kata Andini.

Baca juga: Joe Biden Hadir di KTT G20 Bali, Warga Ini Ingin Titip Pesan: Jangan Ada Perang agar Dunia Damai

"Tuduhan terhadap gerakan rakyat yang akan mengganggu keamanan dan keberlangsungan KTT G20 adalah tuduhan yang tidak berdasar dan mengada ada," kata Andini.

Andini menyayangkan karena sampai Selasa (15/11/2022) malam, FMN belum mendapatkan informasi apa pun terkait kondisi rekan-rekan mereka yang ditangkap.

Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto dan Kapolres Kota Mataram Kombespol Mustofa yang dikonfirmasi, belum memberi jawaban terkait penangkapan puluhan mahasiswa tersebut

"Saya cek dulu," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com