Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Perundungan Siswi Tak Berjilbab, Disdikbud Jateng Tegaskan Sekolah Negeri Bukan Sekolah Agama

Kompas.com - 15/11/2022, 15:35 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Merespons adanya perundungan siswi tak berjilbab di SMAN 1 Sumberlawang Sragen, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng menegaskan bahwa sekolah negeri bukan sekolah agama.

“Jadi di sekolah negeri, muslim tidak memakai jilbab ya tidak masalah. Prinsipnya, guru mengajar termasuk dengan soft skill, tapi tanpa intervensi,” tegas Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Khasanah kepada Kompas.com.

Baca juga: Guru di Jateng Bakal Diminta Tanda Tangani Surat Pernyataan Buntut Kasus Perundungan Siswi Tak Berjilbab

Artinya, guru memiliki tanggung jawab untuk memberikan pemahaman dan nasihat tentang kepatuhan beragama. Namun, harus disampaikan tanpa unsur pemaksaan dan sesuai dengan tugas pokoknya.

“Ya kalau guru Matematika yang mengajar Matematika, beda dengan guru Agama, guru PKn, dan seterusnya,” tambahnya, Senin (14/11/2022).

Pasalnya, dalam kasus tersebut, guru yang terduga pelaku merupakan guru mata pelajaran Matematika. Perundungan itu bahkan membuat korban dikucilkan kakak kelas dan enggan berangkat sekolah.

Baca juga: Guru Diduga Bully Siswi Tak Berjilbab, Ganjar: Bila Melanggar, Berhadapan dengan Saya

Meski begitu, kini guru tersebut telah melalui proses BAP internal dengan Disdikbud Jateng dan telah mengakui kesalahannya. Ia juga berjanji melalui surat pernyataan untuk tidak mengulangi hal itu kembali.

Dalam upaya audiensi kemarin, Komisi E DPRD Jateng mengapresiasi guru tersebut lantaran berani mengakui kesalahannya dan meminta maaf.

Audiensi diikuti oleh Sekretaris Disdikbud, Kepala Sekolah SMAN 1 Sumerlawang, guru terduga pelaku, dan jajaran anggota Komisi E DPRD Jateng.

Mencegah hal serupa terjadi, Disdikbud akan mengadakan pembinaan guru dan seluruh komponen di Disdikbud Jateng, termasuk menandatangani surat pernyataan sebagai bukti kesanggupan.

“Apabila terjadi pelanggaran maka siap dengan konsekuensi yang harus ditanggung, karena itu bagian dari intoleransi dan perundungan,” tegasnya.

Uswatun menekankan bahwa pendidikan anak merupakan tanggung jawab keluarga, sekolah, dan masyarakat. Maka, proses pendidikan pun harus disampaikan dengan baik agar dapat diterima anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com