BANYUMAS, KOMPAS.com - Mengapresiasi hayat dan karya Ahmad Tohari, kolektif seni Banyumas mengangkat legenda hidup sastra Indonesia ini ke dalam Museum Virtual Ahmad Tohari.
Museum yang nantinya dapat diakses melalui laman museumahmadtohari.id ini, pengunjung dapat melakukan tur virtual atau virtual tour untuk mengenal hidup dan proses kreatif Ahmad Tohari.
Pengunjung juga dapat mengetahui secara lengkap karya, prestasi, dan apresiasi terkait maestro asal Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ini.
"Kami mencoba mengumpulkan hayat dan karya Pak Ahmad Tohari dalam satu ruang virtual yang namanya Museum Virtual Ahmad Tohari," kata Produser Museum Virtual Ahmad Tohari, Abdul Aziz Rasjid kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).
Baca juga: Kaligrafi 790 Meter Karya Santri Bandung Barat Pecahkan Rekor MURI
Di Museum Virtual, kata Aziz, akan ada cerita pengalaman hidup Ahmad Tohari atau biasa disapa AT ini dari masa kanak-kanak sampai usia senja.
Selain itu, juga akan tersaji arsip-arsip milik Ahmad Tohari berupa buku, surat-surat pribadi hingga karya tulisnya. Ada pula piagam-piagam penghargaan yang diterima sejak awal karir kepenulisan hingga saat ini. Termasuk karya alih wahana dari sastra ke film.
"Tujuan utamanya agar pengunjung museum dapat mengenal lebih dalam Pak Tohari sebagai maestro sastra Indonesia terutama di bidang prosa," ujar Aziz
Proses pengerjaan Museum Virtual Ahmad Tohari, kata Aziz, didukung Program Indonesiana di bidang dokumentasi karya dan pengetahuan maestro.
Selain itu juga didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Harapan kami nanti juga bisa dapat dukungan dari Pemkab Banyumas atau lembaga-lembaga lain yang punya kepedulian terhadap seni dan kebudayaan di Indonesia," kata Aziz.
Lebih lanjut Aziz mengatakan, Museum Virtual Ahmad Tohari akan diluncurkan pada pertengahan Februari 2023 di Gedung Soetedja Purwokerto.
Saat ini kolektif seni di Banyumas yang terlibat dalam pengerjaan Museum Virtual Ahmad Tohari sedang mengolah arsip dan manggarap film dokudrama tentang fase-fase kehidupan AT.
Baca juga: Muhadjir Effendy Resmikan Museum Muhammadiyah di Yogya, Sebut Pemberian Jokowi
Penggarapan film dalam Museum Virtual Ahmad Tohari disutradarai oleh Zen Al Ansory yang telah melahirkan karya-karya film fiksi.
Sementara itu, Ahmad Tohari mengatakan, sangat senang dan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh kolektif seni Banyumas dalam mendokumentasikan karya-karya serta kehidupannya melalui sebuah Museum Virtual.
Museum ini nantinya akan sangat penting bagi perkembangan literasi generasi muda Indonesia.
"Menurut saya ini akan bermanfaat bagi generasi muda memasuki dunia literasi, karena literasi atau kegiatan membaca dan menulis itu sangat penting untuk pengembangan pribadi anak-anak muda. Saya berharap mereka nanti bisa mengakses lewat internet tentang museum virtual itu dan terinspirasi untuk melahirkan karya mereka sendiri," ucap Tohari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.