Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buaya Lebih dari 2 Meter Sering Muncul di Dekat Pasar Rakyat Nunukan, Jadi Tontonan Warga

Kompas.com - 14/11/2022, 21:25 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Seekor buaya gendut dengan ukuran panjang lebih dari dua meter, kerap muncul di pesisir pantai Jalan Lingkar Nunukan Selatan, tak jauh dari Pasar Rakyat Adil Sejahtera (Paras) Perbatasan.

Lokasi itu merupakan salah satu pasar musiman yang menjual kuliner dan oleh oleh khas Nunukan.

Baca juga: Pria di Kotabaru Diterkam Buaya Saat Buang Air Besar di Sungai

Buaya yang terlihat bulat tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para warga Nunukan, khususnya yang menikmati jalan-jalan sore di sepanjang jalan yang memang menjadi tujuan masyarakat melepas penat dan berburu kuliner ini.

"Sudah ada lama sebenarnya, sejak ada kandang ayam potong. Ayam-ayam yang diternak sering mati, dan dibuang ke perairan situ. Itu kenapa buaya betah dan beranak di situ,’’ujar Ketua RT 08 Perumahan Pantai Indah, Nunukan Selatan, Gazalba Tahir, Senin (14/11/2022).

Sejauh ini, buaya tersebut tidak pernah mengganggu warga sekitar. Masyarakat juga sudah mengetahui keberadaan buaya sehingga mereka juga memiliki kewaspadaan tersendiri terhadap predator air ganas tersebut.

Baca juga: TKI Asal Takalar Sulsel yang Diterkam Buaya di Malaysia Dievakuasi, Jasadnya Dipulangkan ke Tanah Air

Buaya gendut, kata Gazalba, memiliki anak yang cukup banyak. Tak jarang, anak-anak buaya yang masih berukuran panjang sekitar 50 sentimeter tersebut masuk jaring yang dipasang para pembudi daya rumput laut di sekitar lokasi tersebut.

‘’Kalau masuk jala, paling dilepas begitu saja oleh masyarakat. Mereka meyakini, kalau kita tidak mengganggu buaya tidak akan juga diganggu," tambahnya.

Pernah suatu ketika ada beberapa orang yang berniat menangkap dan menyakiti buaya gendut tersebut.

Namun, masyarakat sekitar melarang mereka dan meminta para pengganggu tersebut menjauh.

‘’Pokoknya jangan diganggu, biarkan saja. Buktinya sudah sekitar dua tahun buaya itu ada di situ, tidak pernah juga ganggu warga. Tidak pernah naik ke darat memakan ternak. Paling hanya menunggu ada jeroan yang dibuang atau ayam mati saja dia makan,’’katanya.

Pesisir Jalan Lingkar di dekat Paras Perbatasan, kata Gazalba, sering menjadi lokasi pembuangan ayam ternak yang mati, atau jeroan binatang yang disembelih untuk hajatan atau acara tertentu.

Terpisah, Camat Nunukan Selatan, Bau Syahril, akan mengusahakan untuk memasang plang peringatan tanda keberadaan buaya.

Plang dimaksudkan untuk warga dari lokasi lain agar lebih waspada karena areal tersebut dihuni oleh buaya.

‘’Kalau warga sekitar mungkin tidak perlu plang peringatan. Tapi untuk perhatian bagi warga lainnya tentu tetap dibutuhkan. Kita akan upayakan itu,’’katanya.

Syahril mengimbau agar warga, khususnya pekerja rumput laut selalu berhati hati dan waspada.

Apalagi, para pekerja rumput laut sering turun ke air untuk mencuci tali, dan menambatkan perahu.

‘’Mohon kehati-hatiannya. Tetap waspada dan jangan lengah. Karena meskipun buaya tidak mengganggu, namanya binatang buas tentu harus selalu diwaspadai,’’kata Syahril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com