BANYUMAS, KOMPAS.com - Pertamina angkat bicara terkait viralnya video dugaan pungutan liar (pungli) di SPBU Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Sales Branch Manager Area IV PT Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Mochammad Farid Akbar membantah ada pungli di SPBU tersebut.
"Tidak ada pungli," tegas Farid kepada wartawan, Senin (14/11/2022).
Farid menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (14/11/2022) sekitar pukul 05.00 WIB.
Baca juga: Viral Video Sopir Truk Dimintai Uang Rp 50.000 oleh Operator SPBU di Banyumas Saat Mau Isi Solar
"Ada dump truk bermaksud mengisi bio solar, dari pihak SPBU (menyampaikan) truk rodanya 10 jenis dump truk, sesuai aturan pemerintah tidak diperbolehkan mengisi solar subsidi," ujar Farid.
Untuk itu, operator mengarahkan sopir dump truk untuk mengisi solar non-subsidi, dexlite. Soal dugaan pungli, menurut Farid, hanya kesalahpahaman.
"Operator bilang beli dexlite Rp 50.000, mungkin itu yang jadi salah tangkap, dianggap harus memberi tip Rp 50.000. Itu (sebenarnya) arahan untuk membeli solar non-subsidi," jelas Farid.
Saat itu, kata Farid, tidak ada transaksi pembelian solar subsidi.
Menurut Farid, apabila terbukti ada pungli, maka ada konsekuensi bagi pengelola SPBU sebagai mitra Pertamina dalam mendistribusikan BBM.
"Kami sudah mengingatkan untuk pelayanan BBM harus mengutamakan kepuasan pelanggan. Kalu sampai ada pungli menyalahi aturan," ujar Farid.
Diberitakan sebelumnya, warganet dihebohkan dengan viralnya video dugaan pungli oleh salah satu operator SPBU Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Dalam video berdurasi 3 menit 40 detik yang tersebar di berbagai platfotm media sosial (medsos) itu, sopir truk tidak terima lantaran operator meminta uang tip Rp 50.000 ketika akan mengisi bio solar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.