KOMPAS.com - Berita soal Sulastri Irwan, seorang anak petani asal Kepulauan Sula, Maluku Utara, yang gagal menjadi polisi wanita (Polwan), menuai perhatian pembaca Kompas.com di hari kemarin.
Menurut Sulastri, dirinya telah dinyatakan lolos seleksi Diktuk Bintara Polri Gelombang II Tahun 2022
Namun, tiba-tiba dinyatakan gugur dan posisinya digantikan oleh keponakan seorang perwira polisi.
Selain itu, berita prajurit TNI di Kalimantan Utara diduga tewas dianiaya senior juga menjadi sorotan pembaca.
Penganiayaan itu berawal usai korban keluar kompleks Yonif tanpa izin.
Berikut ini populer regional secara lengkap:
Kabid Humas Polda Maluku Utara, Kombes Pol Michael Irwan Thamsil menjelaskan, kasus yang menimpa Sulastri karena salah input dar operator saat isi data diri.
Setelah dicek ulang, usia Sulastri ternyata telah lebih 1 bulan 21 hari terhitung saat pembukaan pendidikan pada 25 Juli 2022 lalu.
"Soal penerimaan Bintara Polri itu, memang bertentangan dengan usia," ujar dia, Sabtu.
Baca berita selengkapnya: Sulastri, Anak Petani Gagal Jadi Polwan, Diduga Digugurkan dan Diganti dengan Keponakan Perwira Pangkat AKBP
Kapendam VI/Mulawarman Kolonel Inf Taufik Hanif mengatakan, Prada MAP tewas pada Sabtu (5/11/2022) sekitar pukul 12.25 Wita di RSUD Malinau.
Menurut dokter, korban meninggal karena alami gagal pernapasan.
"Dokter UGD RSUD Malinau dr Indy menyatakan Prada MAP meninggal dunia dengan analisa gagal pernapasan," ujarnya lewat pesan WhatsApp, Minggu (13/11/2022).
Kata Taufik, dalam kasus itu ada dua senior korban menjadi terduga pelaku penganiayaan, mereka adalah Pratu AH dan Pratu MF.
Baca berita selengkapnya: Prajurit TNI di Kalimantan Utara Tewas Usai Direndam dan Dianiaya Seniornya karena Keluar Tanpa Izin