Tiba-tiba Dedi tertawa dan mengatakan bahwa ia sedang berpura-pura marah dan menyatakan bahwa ia tak memiliki tanah di daerah tersebut.
“Ini aslinya saya memang ada tanah di sini? Kagak ada. Ada juga tanah Perhutani,” ucap Dedi yang disambut tawa.
Kang Dedi pun mengapresiasi inisiator yang melaksanakan program tersebut. Rupanya sang inisiator dulu pernah ditegur Kang Dedi karena akan membuka kegiatan tambang di Desa Cibukamanah, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.
Kini, kata Kang Dedi, orang yang sempat ditegurnya itu telah ‘insyaf’ dan beralih menjadi pengusaha pertanian.
“Menanam itu lebih utama dari menanbang. Menanam itu lebih mulia dari menambang,” katanya.
Di lokasi tersebut akan dimulai penanaman di lahan pertanian terintegrasi yang cukup luas. Nantinya beragam tanaman pangan akan tumbuh seperti jambu kristal, melon, cabai hingga jagung.
Baca juga: Dedi Mulyadi Marah Lubang Galian Jadi Tempat Sampah dan Limbah Ilegal
Dedi Mulyadi juga mengapresiasi TNI dalam hal ini Kodim 0619/Purwakarta yang konsen dalam ketahanan pangan.
“Karena ketahanan negara itu sangat tergantung pada ketahanan pangan rakyat. Gak usah pakai senjata mau menghancurkan negara, hilangkan pangannya saja sudah selesai. Sekarang tentara tanam dan tentara jaga tanaman. Menjaga tanaman, menjaga keamanan dan ketahanan,” pungkas Kang Dedi Mulyadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.