Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi "Ngeprank" di Acara Ketahanan Pangan TNI, Bikin Panik Panitia Penyelenggara

Kompas.com - 12/11/2022, 10:07 WIB
Farid Assifa

Editor

KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi ngeprank di kegiatan ketahanan pangan yang digelar di Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Kamis (11/11/2022).

Sontak aksi Dedi Mulyadi itu membuat geger peserta acara yang digelar sebuah perusahaan dan bekerja sama dengan Kodim 0619/Purwakarta.

Dilansir dari YouTube Kang Dedi Mulyadi, Jumat (11/11/2022), kehebohan itu bermula saat Dedi menghadiri acara Demplot Ketahanan Pangan yang juga dihadiri sejumlah kepala desa sebagai tamu undangan.

Tiba-tiba Dedi berteriak bahwa sebagian tanah yang dipakai untuk demplot ketahanan pangan itu adalah miliknya. Ia pun meminta ganti rugi kepada panitia penyelenggara.

“Ini sebagian tanah saya keambil,” ucap Dedi sambil berjalan dengan para kepala desa.

Baca juga: Dedi Mulyadi Temukan Satu Keluarga Hanya Makan Nasi dan Garam

Sebelum memasuki lokasi acara seremoni, Dedi pun meminta pihak perusahaan menemuinya. Ia ingin meminta penjelasan karena ada tanah miliknya sekitar 1 hektare tiba-tiba dipakai oleh penyelenggara kegiatan.

Ia meminta penyelenggara mengganti rugi Rp 300.000 per meter atau Rp 3 miliar untuk satu hektare tanah Dedi yang terpakai.

“Urusannya bagaimana ini? Nggak apa-apalah Rp 300.000 per meter jadi Rp 3 miliar, sekarang saya minta DP dulu Rp 1,5 miliar,” ucapnya.

“Nanti kita selesaikan, Pak. Nanti kita duduk bareng untuk bicarakan itu,” kata seorang pria yang merupakan penanggung jawab kegiatan.

Pria yang identik dengan iket putih itu pun melontarkan kekecewaannya. Sebab setiap tahun ia membayar pajak tanah tersebut.

Ia pun memanggil Kades Benteng Tuti Herlina Aulia untuk menanyakan apakah pihak desa dilibatkan dalam pengukuran tanah untuk kegiatan tersebut.

“Memang sebelumnya tidak ada koordinasi. Desa tidak dilibatkan dalam pengukuran tanah,” kata Kades Tuti.

“Sudah ada waktu itu sama perwakilan karang taruna,” kata pria penanggung jawab kegiatan menyanggah ucapan Tuti.

“Ya salah, karang taruna itu tidak bisa ukur tanah, yang tahu batas tanah itu desa dan kepala desa,” timpal Kang Dedi.

Panitia penyelenggara dan sejumlah tamu undangan pun mendadak tegang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com