KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi ngeprank di kegiatan ketahanan pangan yang digelar di Desa Benteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, Kamis (11/11/2022).
Sontak aksi Dedi Mulyadi itu membuat geger peserta acara yang digelar sebuah perusahaan dan bekerja sama dengan Kodim 0619/Purwakarta.
Dilansir dari YouTube Kang Dedi Mulyadi, Jumat (11/11/2022), kehebohan itu bermula saat Dedi menghadiri acara Demplot Ketahanan Pangan yang juga dihadiri sejumlah kepala desa sebagai tamu undangan.
Tiba-tiba Dedi berteriak bahwa sebagian tanah yang dipakai untuk demplot ketahanan pangan itu adalah miliknya. Ia pun meminta ganti rugi kepada panitia penyelenggara.
“Ini sebagian tanah saya keambil,” ucap Dedi sambil berjalan dengan para kepala desa.
Baca juga: Dedi Mulyadi Temukan Satu Keluarga Hanya Makan Nasi dan Garam
Sebelum memasuki lokasi acara seremoni, Dedi pun meminta pihak perusahaan menemuinya. Ia ingin meminta penjelasan karena ada tanah miliknya sekitar 1 hektare tiba-tiba dipakai oleh penyelenggara kegiatan.
Ia meminta penyelenggara mengganti rugi Rp 300.000 per meter atau Rp 3 miliar untuk satu hektare tanah Dedi yang terpakai.
“Urusannya bagaimana ini? Nggak apa-apalah Rp 300.000 per meter jadi Rp 3 miliar, sekarang saya minta DP dulu Rp 1,5 miliar,” ucapnya.
“Nanti kita selesaikan, Pak. Nanti kita duduk bareng untuk bicarakan itu,” kata seorang pria yang merupakan penanggung jawab kegiatan.
Pria yang identik dengan iket putih itu pun melontarkan kekecewaannya. Sebab setiap tahun ia membayar pajak tanah tersebut.
Ia pun memanggil Kades Benteng Tuti Herlina Aulia untuk menanyakan apakah pihak desa dilibatkan dalam pengukuran tanah untuk kegiatan tersebut.
“Memang sebelumnya tidak ada koordinasi. Desa tidak dilibatkan dalam pengukuran tanah,” kata Kades Tuti.
“Sudah ada waktu itu sama perwakilan karang taruna,” kata pria penanggung jawab kegiatan menyanggah ucapan Tuti.
“Ya salah, karang taruna itu tidak bisa ukur tanah, yang tahu batas tanah itu desa dan kepala desa,” timpal Kang Dedi.
Panitia penyelenggara dan sejumlah tamu undangan pun mendadak tegang.