Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Betapa Bangganya Saya, Dikatakan oleh Pak Ganjar sebagai Pahlawan"

Kompas.com - 12/11/2022, 05:05 WIB
Slamet Priyatin,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KENDAL, KOMPAS.com - Subari (55), petani asal Desa Kalibareng, Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mengaku seperti tidak percaya ketika diundang Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo untuk menghadiri Peringatan Hari Pahlawan di Semarang, Kamis (10/11/2022) lalu.

Tidak hanya diundang, Subari juga diajak berdialog oleh Ganjar di hadapan ratusan peserta upacara. Saat itu Ganja mengatakan Subari adalah petani biasa yang luar biasa.

Hal ini lantaran Subari menghibahkan lahanya seluas 1,800 meter persegi untuk dijadikan embung. Subari dinilai sangat berjasa untuk Jawa Tengah.

Mendapat pujian dari Ganjar, ayah dari empat orang anak itu mengaku sangat bangga dan bahagia.

Baca juga: Petani di Kendal Hibahkan Lahannya Dijadikan Embung, Ganjar: Pak Subari Adalah Contoh Pahlawan Hari ini

“Saya orang desa yang bekerja sebagai petani. Saya tidak berpendidikan, dan sekolah saya hanya sampai kelas 3 SD. Betapa bangganya saya, dikatakan oleh Pak Ganjar sebagai pahlawan,” kata Subari, Jumat (11/11/2022).

Subari bercerita undangan untuk mengikuti Peringatan Hari Pahlawan di Semarang diterima sehari sebelum acara melalui pesan singkat WhatsApp. Ia mengaku awalnya tidak percaya. Namun setelah dihubungi lewat telpon dan akan dijemput, dirinya baru berpikir bahwa undangan itu benar.

“Saya berangkatnya dijemput pakai mobil, dan pulangnya juga diantar pakai mobil. Saya seperti bermimpi,” ujar Subari.

Kakek yang sejak kecil menjadi petani ini mengungkapkan pengalamannya pada Peringatan Hari Pahlwan lalu menjadi sejarah penting dalam hidupnya. Termasuk menjadi cerita bagi cucu-cucunya.

 

Subari mengatakan membeli lahan yang dihibahkan untuk embung pada tahun 1990an dengan harga Rp 40 juta. Dia mengaku harus rela menjual tiga ekor sapinya untuk membeli lahan tersebut. 

Sebelum dihibahkan, lahan tersebut ditanami cabai, bawang merah, dan jagung. Dalam setengah tahun, Subari bisa menghasilkan uang sekitar Rp 67 juta.

“Rp 40 juta itu, saya dapat tanah sepetak. Luasnya saya tidak tahu. Yang saya hibahkan untuk embung, hanya sebagian dari tanah yang aku beli itu,” kata Subari.

Dia rela menghibahkan tanahnya untuk embung karena prihatin dengan kondisi tanah pertanian di desanya yang tandus karena kekurangan air. Sementara itu, jika musim hujan, airnya melimpah dan menggenangi tanah pertanian.

“Saya ingin petani desa saya tidak kekurangan dan kelebihan air. Sehingga hasil pertaniannya bagus dan perekonomian petani stabil,” harap Subari.

Menurutnya, embung tersebut tiddak hanya bermanfaat bagi petani Desa Kalibareng tapi juga anak cucunya kelak.

Baca juga: Bertemu Komisi III Soal Wadas, Ganjar: Pengambilan Andesit Hanya untuk Pembangunan Bendungan Bener

“Anak saya ada empat. Yang nomor 1 dan 2 menjadi petani. Mereka pasti juga akan menikmati embung tersebut,” jelas Subari.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com