DOMPU, KOMPAS.com - Wakil Bupati Dompu Syahrul Parsan kini menjadi sorotan publik setelah mengeluarkan pernyataan kontroversial. Pernyataan itu terekam dalam video dan viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 48 detik itu, Syahrul meminta tenaga kesehatan (nakes) honorer yang mengabdi di puskesmas berhenti bekerja.
Baca juga: Puting Beliung Landa 2 Desa di Dompu, 5 Rumah Warga Rusak
Penyataan itu disampaikan Syahrul saat bertemu ratusan nakes yang tergabung dalam Forum Komunikasi Honorium Nakes non-ASN (FKHN) yang melakukan demonstrasi pada Selasa (8/11/2022).
Dalam aksinya, FKHN mendesak agar diakomodasi dalam rekrutmen PPPK 2022.
"Sekali-kali keluar saja ndak apa-apa, saya lebih baik bicara apa adanya," kata Syahrul Parsan dalam cuplikan video yang diunggah pemilik akun Facebook, Yessi Diandi.
Usai mengeluarkan pernyataan itu, massa aksi terdengar bersorak. Namun, Wabup Dompu itu tetap melanjutkan pernyataannya. Syahrul menyebut, tak pernah ada rekrutmen pegawai honorer selama masa kepempinannya.
"Tidak usah mengancam seperti itu. Jangan ancam-ancam begitu, dipikir saya siapa mau diancam-ancam," kata Syahrul.
Menanggapi video itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Dompu Gatot Gunawan Putra memberikan klarifikasi terkait pernyataan wakil bupati pada video itu.
Menurutnya, peristiwa itu bermula ketika nakes honorer meminta diakomodasi dalam rekrutmen PPPK 2022.
Namun, permintaan itu belum bisa dikabulkan karena PPPK 2022 masih mengakomodasi rekrutmen guru. Rencananya, rekrutmen para nakes baru bisa dilakukan pada 2023.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.