Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pakai Jilbab, Murid SMA di Sragen Dirundung Guru: Agamamu Apa? Oh Belum Dapat Hidayah

Kompas.com - 11/11/2022, 17:39 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Siswi Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), diduga menjadi korban perundungan guru matematikanya lantaran tak mengenakan jilbab.

Orangtua murid tersebut, AP (47), mengatakan bahwa dugaan perundungan itu terjadi saat kegiatan belajar mengajar (KBM) yang berlangsung selama dua jam di dalam ruang kelas.

"Guru matematika itu, memarahi dia (murid) sudah cenderung ke arah bullying (perundungan). Pada dasarnya, pendidik itu edukasinya kan harusnya tataran objektif, tapi ini sudah memasukkan subjektivitas guru itu sendiri," kata AP, Kamis (10/11/2022).

"Waktu pelajaran matematika selama dua jam penuh (anaknya) dimarahi sampai ketakutan, nangis, sampai dredeg (gemetar ketakutan), kata-katanya (guru) itu berlebihan," ujar AP.

Baca juga: Polisi Dalami Proses Hukum Kasus Dugaan Guru Bully Siswi Gara-gara Tak Pakai Jilbab di Sragen

AP menambahkan, selama ini dia pun telah mengedukasi putrinya perihal jilbab, namun dia enggan memaksakan hal itu dan menghargai putusan yang dipilih oleh anaknya.

Sejak masuk sekolah

AP menyampaikan, bukan kali ini saja anaknya menjadi korban perundungan di sekolahnya itu. Sejumlah teman-temannya disebut telah beberapa kali merundung sang anak sejak awal masuk sekolah.

"Kasus bullying ini sudah terjadi sejak masuk awal sekolah, tapi saya tidak ada ruang untuk menjelaskan yang diderita anak saya," ujar AP, Jumat (11/11/2022).

Dia pun membeberkan perundungan dari sejumlah murid di SMA tersebut yang pernah ditujukan kepada anaknya.

"Awal masuk sekolah ada temannya yang mengadang di lorong kelas, kemudian bertanya 'Agamamu apa?' karena (anaknya) tidak berjilbab. Itu tidak ditanggapi," ungkap AP.

Baca juga: Siswi SMAN di Sragen Diduga Dirundung Guru gegara Tak Pakai Jilbab: Anak Saya Nangis Ketakutan

"Kedua, pada saat di kelas, ada kakak kelas datang, tanya juga, 'Sebelahmu kenapa tidak berhijab?'. Habis itu kejadian guru ini (menanyakan soal pengguna jilbab)," lanjutnya.

Bahkan, AP menjelaskan, sehari setelah dirundung oleh gurunya, korban masih mendapatkan perlakuan serupa, sehingga anaknya pun memohon izin untuk pulang lebih awal.

"Sehabis kejadian guru (matematika) itu, (korban) ke ruang BP (Bimbingan Penyuluhan) izin pulang karena ketakutan," ucapnya.

"Saat itu, ada guru lagi tanya 'sebenarnya agamamu apa? Dijawab Islam. 'Kok belum berjilbab? Oh, berarti belum dapat hidayah'," tambahnya.

Menurutnya, agama para siswa bukanlah urusan guru. Dia menekankan, para guru di sekolah cukup mendidik anaknya sesuai dengan Undang-Undang (UU) yang berlaku.

Baca juga: Cerita Ketua RT di Sragen Dikepruk Kursi karena Hentikan Acara Musik di Hajatan

"Sejak kapan guru SMA Negeri mengurusi ini (agama dan hidayah)? Itu kan urusan Allah. Setahu saya, hidayah itu otoritas Allah. Kami tidak minta berlebih-lebihan, didik anak saya sesuai UU yang berlaku saja," tegasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com