Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merajut Asa dari Klayas, Kampung Cantik di Kepala Burung Papua yang Nyaris Terlupakan

Kompas.com - 10/11/2022, 23:48 WIB
Khairina

Penulis

Setitik asa

Harapan mulai muncul saat di Kampung Klayas dibentuk Dewan Air. Lembaga sosial lokal ini dibentuk dan difasilitasi oleh PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VII Kasim sejak 2021.


Sumur sumber air bersih dan tangki penampungan air milik Petrogas. Agar air bisa dinikmati warga, PT KPI mendukung penyediaan air ke masyarakat melalui pipa pengontrol dan instalasi saluran air ke rumah.

Distribusi air dipercayakan kepada 10 pemuda anggota Dewan Air. Mereka mendapat pelatihan instalasi air, pengaturan pendistribusian, sekaligus perawatan saluran air.

“Dulu kekurangan air. Kami sering ambil dari hujan atau kolam, tetapi sekarang tidak perlu tunggu hujan, tinggal buka keran, airnya sudah keluar,” ujar Nimbrot, Penggerak Program Klayas Bersih sekaligus Ketua Dewan Air.

Baca juga: Sepenggal Asa Pedagang Suvenir ASEAN Para Games 2022

Menurut Nimbrot, 75 keran sudah terpasang di desa seluas 4 hektare ini.
“Kami mau tambah lagi, harapannya semua bisa terpakai air ini,” ujar Nimbrot lagi.

"Air merupakan kebutuhan mendasar yang menjadi isu di Kampung Klayas. Program Klayas Bersih tidak hanya membantu menyalurkan air ke masyarakat, namun juga membentuk kelembagaan masyarakat yakni Dewan Air yang diberikan pelatihan instalasi saluran air, pengaturan pendistribusian, serta perawatan saluran air,"jelas Direktur Operasi PT KPI Didik Bahagia.

Perubahan besar


Dimulai dari air bersih, perubahan besar mulai terlihat di kampung dengan 86 kepala keluarga Ketersediaan air bersih membuat masyarakat hidup lebih bersih dan sehat. Ekonomi juga meningkat lewat sentra pengolahan sagu dan pasar rakyat.

Mulai tahun 2019, masyarakat Klayas tak sekadar memanfaatkan sagu yang tumbuh di hutan, namun mulai membibitkan sagu.

Sagu diolah dengan air bersih yang berlimpah, limbahnya dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Lalu, ampasnya digunakan sebagai media tumbuh jamur.

Sagu yang awalnya hanya dijual tanpa diolah, kini dibuat menjadi sagu kering khas Papua Barat.

Pupuk organik hasil limbah sagu laku dijual hingga Kota Sorong, demikian juga jamur.

“Ini yang namanya ekonomi sirkuler, tidak terbuang begitu saja,” ujar Didik lagi.

Pendidikan dan Kesehatan

Air bersih ada, ekonomi mulai membaik, pendidikan dan kesehatan di Klayas pun lebih baik.

Sektor Pendidikan dan kesehatan di Klayas selama ini tertinggal. Lokasi kampung yang sulit diakses membuat warga, khususnya anak-anak Klayas, kesulitan memperoleh hak mereka yang paling mendasar itu.

Seperti halnya PAUD, satu-satunya sekolah dasar (SD) di Klayas, yakni SD YPK juga tutup selama 2 tahun. Sekolah itu sebenarnya memiliki guru, namun sebagian tidak tinggal di situ sehingga jarang hadir di sekolah.

Program pendidikan di Klayas diawali dengan dibukanya kembali SD YPK Klayas. Awalnya, sekolah itu hanya dibuka seminggu 3 kali selama 2 jam. Pengajarnya pun pekerja PT KPI Kilang Kasim.

Untunglah kini ada Ledrik Walim dan Fransiska, dua relawan yang mau mengajar di Kampung Klayas. Ledrik, pemuda asli Klayas itu terpanggil untuk mengajar di kampungnya.

Baca juga: Ada Asa di Setiap Cangkir Kopi Racikan Anak-anak Sekolah Pinggir Hutan

Banyak tantangan yang dihadapi Ledrik, mulai dari mengajak anak-anak sekolah hingga menanamkan ilmu dan budi pekerti pada generasi penerus bangsa itu.

Ledrik berkisah, awalnya murid-muridnya menolak sekolah, dengan alasan membantu orangtua ke hutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com