Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16.000 Pencari Kerja Batam Masukkan Lamaran di Bursa Kerja Batam 2022

Kompas.com - 10/11/2022, 21:19 WIB
Hadi Maulana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Pelaksanaan Bursa Kerja Batam 2022 yang diinisiasi Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) resmi ditutup.

Selama empat hari pelaksanaan, total ada sekitar 16.000 lamaran pekerjaan yang diterima panitia Bursa Kerja Batam 2022.

Kepala Disnaker Batam, Rudi Sakyakirti ditemui di Sekupang mengatakan, angka tersebut merupakan akumulasi pencaker yang mengikuti kegiatan sejak hari pertama pada Senin (7/11/2022) hingga Rabu (9/11/2022).

Baca juga: Bursa Kerja Batam 2022 Kembali Digelar, Pencari Kerja Sebut Lebih Teratur dari Hari Pertama

 

"Paling banyak di hari kedua yang angkanya mencapai 10 ribu lamaran. Sementara hari pertama hanya empat ribu lamaran dan hari ketiga dua ribu lamaran. Sehingga total seluruhnya 16 ribu,” papar Rudi, Kamis (10/11/2022).

Rudi menjelaskan, 16.000 lamaran tersebut tersebar ke 32 perusahaan yang mengikuti Job Fair Bursa Kerja Batam 2022 tersebut.

“Dari 32 perusahaan tersebut, ada 1.880 lapangan pekerjaan yang tersedia dan mudah-mudahan terisi semua,” jelas Rudi.

Lebih jauh Rudi mengatakan, semua lamaran yang diterima akan dipilah berdasarkan perusahaan yang dituju. Setelah itu, lamaran langsung diantar ke masing-masing booth panitia perwakilan perusahaan yang ada di SP Plaza.

Baca juga: Banyak Orang Berdesakan, Bursa Kerja Batam 2022 Dibubarkan

Mengenai tahap selanjutnya, termasuk soal pemanggilan wawancara akan langsung dilakukan oleh pihak perusahaan.

“Mereka akan menghubungi pelamar melalui nomor yang tertera di surat lamaran, kami hanya menerima saja, selanjutnya akan menjadi keputusan perusahaan,” jelas Rudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com