SEMARANG, KOMPAS.com - Dalam sambutannya saat upacara peringatan Hari Pahlawan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut medan pertempuran bangsa Indonesia masih panjang dan berat.
Diperlukan lebih dari sekadar niat, tapi juga strategi sebagai arah perjuangan. Potensi pendidikan, pertanian, hingga kelautan harus dimaksimalkan.
Sehingga pembangunan, potensi sumber daya manusia, serta kekayaan alam yang ada tidak dikelola serampangan.
Baca juga: Obral Dukungan Politik Jokowi Menuju 2024, dari Prabowo sampai Ganjar Pranowo
“Pada sektor pendidikan umpama, jangan sampai mengalami kemunduran karena peraturan atau kebijakan yang selalu berubah,” tegas Ganjar saat berpidato di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Kamis (10/11/2022).
Dengan peningkatan kualitas pendidikan, prasyarat kemakmuran dapat dipenuhi. Maka penting untuk meningkatkan kualitas SDM dan infrastruktur pendukungnya.
Selanjutnya potensi dari sektor pertanian tak cukup hanya bicara swasembada atau kemandirian. Namun Ganjar optimistis Indonesia mampu menjadi negara lumbung pangan dunia.
“Bicara soal subtitusi pangan. Kita punya padi, porang, jagung, sagu, ubi-ubian sampai sorgum. Maka universitas dengan seluruh ilmuwannya harus diberi tugas untuk mewujudkan itu,” tegasnya.
Salah satu pekerjaan rumah yang perlu dikebut adalah peningkatan produksi. Sehingga hasil tani dapat berlimpah dengan kualitas terbaik.
Kemudian bagaimana melahirkan alternatif atau substitusi dan mengelola potensi-potensi itu agar ditangkap dunia industri.
Baca juga: Ganjar Minta Prosedur Investasi Dipermudah, Ada Pengusaha Harus Urus Perizinan Selama 11 Tahun
“Jika dulu nenek moyang kita dijajah karena rempah-rempah, maka saat ini kita mesti meraih kejayaan dengan rempah-rempah atau emas murni dari nusantara itu,” ujar Ganjar.
Lebih lanjut, dari sektor kelautan seperti perikanan, garam, minyak, pasir besi, rare earth, energi surya dan banyak potensi lainnya juga perlu dioptimalkan.
Ganjar mengatakan, sepatutnya bangsa kita merasa malu jika masih berleha-leha dan berpangku tangan. Apalagi masih adanya perilaku korupsi, memanfaatkan jabatan dan kekuasaan untuk mengeruk kekayaan pribadi.
“Malu kita pada Pak Subari. Semua orang memang butuh untuk mencukupi perekonomian dan penghidupan. Tapi beliau berpikir dan berbuat lebih untuk anak cucunya di masa depan tidak kebingungan mencukupi pengairan untuk lahan pertanian,” tandasnya.
Baca juga: Siap Tampung Ganjar untuk Duet dengan Anies, Nasdem: Why Not The Best?
Dalam kesempatan itu Ganjar menyerahkan bantuan kepada Mustaqim, putra mantan Gubernur Ke-4 Jateng, Mangunnegoro. Bantuan sebesar Rp 40 juta itu, untuk merehab makam mantan Gubernur Jateng yang ada di Surakarta.
Sebagai informasi, usai upacara ribuan peserta Kirab Merah Putih Harmoni Nusantara Bangkit membentangkan bendera sepanjang 1.001 meter.
Dengan total 11.400 peserta terbanyak yang membawa 7.000 panji merah putih dari bambu runcing, kirab ini memecahkan rekor baru di Lepmaba Prestasi Indonesia Dunia (Leprid).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.