Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bocah 13 Tahun di Pelalawan Dibunuh 5 Rekannya Sesama Pencari Barang Bekas

Kompas.com - 09/11/2022, 16:06 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Warga di Kabupaten Pelalawan, Riau geger dengan penemuan mayat laki-laki pada Sabtu (5/11/2022) sekitar pukul 15.00 WIB.

Mayat yang terbungkus plastik dan karung itu ditemukan di sebuah parit di Jalan Pemda, Kelurahan Kerinci Kota, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Palalawan.

Saat ditemukan, kondisi mayat memprihatinkan dan sudah mengeluarkan bau tak sedap.

Belakangan identitas korban diketahui sebagai IGH yang masih berusia 14 tahun. Identitas IGH diketahui dari tato yang ada di tangannya.

Korban selama ini tinggal bersama orangtuanya di Jalan Arbes, Kelurahan Kerinci Timur, Kecamatan Panggalan Kerinci.

Sebelum ditemukan tewa, IGH ternyata sudah empat hari tak pulang. Polisi pun menyimpulkan IGH adalah korban pembunuhan.

Baca juga: Mayat Pria Terbungkus Plastik Dalam Parit di Riau Korban Pembunuhan, Usianya 13 Tahun

Dibunun 5 rekannya sesama pencari barang bekas

Tak menunggu lama, polisi berhasil menangkap lima pelaku pembunuhan IGH yang tiga di antaranya masih di bawah umur.

Mereka adalah YB (36), EP (22), RD (14), RZ (17), dan PJ (14). Kapolres Pelalawan, AKBP Guntur Muhammad Tariq menguraikan kronologi pembunuhan IGH.

Kasus tersebut berawal saat para para pelaku menjemput korban pada Minggu (30/10/2022) sekira pukul 10.00 WIB.

Korban kemudian dibawa ke bagian belakang gudang di Jalan Seminai, Kelurahan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.

Di lokasi, YB dan RD langsung menganiaya korban dengan senjata tajam dan palu besi hingga tewas.

Baca juga: 5 Pelaku Pembunuhan Remaja 13 Tahun yang Mayatnya Dibuang Dalam Parit di Riau Ditangkap

Sedangkan pelaku lainnya berperan mengikat kaki dan tangan korban yang sudah tak bernyawa.

Mayat korban lalu dibungkus dengan korden, plastik dan karung.

Pelaku RJ, PJ, dan EP selanjutnya membawa jasad korban dengan mobil untuk dibuang ke parit di Jalan Pemda Gang Wajib Senyum Pangkalan Kerinci.

"Korban diperkirakan sudah dibunuh 5 sampai 7 hari setelah ditemukan meninggal di TKP penemuan mayat," beber Guntur

Gara-gara sakit hati usai pesta narkoba

Guntur menyebut pembunuhan IGN dilatarbelakangi rasa sakit hati. Awalnya korban dan pelaku YB menjual sepeda hasil curian untuk dibagi dua.

Hasilnya kemudian dibelikan narkoba. Ketika pesta barang haram itu, korban disebut menghina YB.

YB yang emosi berniat membeli pelajaran kepada korban dengan mengajak pelaku lainnya.

"Dari lima pelaku ini, hanya satu yang negatif narkoba yakni berinisial PJ. Sedangkan empat lagi merupakan pengguna narkoba aktif," kata Guntur.

Dari hasil pemeriksaan, para pelaku memiliki peran yang berbeda dalam menghabisi nyawa korban di sebuah rumah di Jalan Seminai, Pelalawan.

Baca juga: Remaja 13 Tahun di Riau Dibunuh 5 Orang, Korban dan Pelaku Sempat Curi Sepeda dan Nyabu

Polisi mengatakan diduga korban dengan lima pelaku diduga sedang memakai sabu di rumah milik Opung Lensa di Jalan Seminai, Kec Pangkalan Kerinci, Pelalawan.

Pelaku YB dan RZ berperan sebagai eksekutor. YB memukul korban dengan menggunakan palu besi dan parang di kamar mandi rumah milik Opung Lensa.

Kemudian, RZ, RD dan PJ, berperan sebagai membungkus dan mengikat mayat korban dengan menggunakan plastik dan kain gorden.

"Mereka membawa mayat korban menggunakan mobil pikap dan membuangnya ke dalam parit di Gang Wajib Senyum, Jalan Pemda, Kelurahan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan," ujar Guntur.

Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Terbungkus Plastik Ditemukan Dalam Parit di Pelalawan Riau

Dari tangan para pelaku, petugas menyita barang bukti 1 bilah parang, 1 buah palu besi, 1 unit mesin gerinda tangan, 1 unit mobil pikap, dan 1 unit handphone.

Salah satu pelaku terpaksa ditembak, karena melawan petugas.

Guntur menambahkan, kelima pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan. Ancaman hukuman 15 tahun penjara.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung | Editor : Gloria Setyvani Putri), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com