SEMARANG, KOMPAS.com - Bertahun-tahun akses jembatan untuk warga Sukorejo dan Sadeng Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) ambrol.
Hal itu membuat warga terpaksa menggunakan tangga yang terbuat dari kayu dan bambu untuk akses keluar masuk ke dua dusun tersebut.
Ketua RW 8 Kelurahan Sadeng, Dibyo mengatakan, Jembatan Bendonsari yang menghubungkan warga Sukorejo dan Sadeng sudah ambrol dua tahun yang lalu.
"Ini sudah dua tahunan," jelasnya saat ditemui di rumahnya, Rabu (9/11/2022).
Banyak warga yang terhambat ketika berangkat maupun pulang kerja karena jembatan untuk akses keluar masuk desa itu tak bisa digunakan.
"Di sini banyak yang bekerja di Puri Santika juga jadi harus putar balik lewat depan Perumahan Greenwood. Dan itu jaraknya jauh," ujarnya.
Baca juga: Cianjur Banjir Lagi, Jembatan Terputus, Area Persawahan Terendam
Sebagian warga juga ada yang memaksa melewati sungai jika sedang tidak banjir. Namun, saat ini sudah jarang karena sedang musim hujan.
"Kalau hujan banjir, mereka pada tak berani. Akhirnya banyak yang tak masuk kerja," ungkapnya.
Selain itu, akses untuk anak-anak sekolah juga terganggu. Banyak yang jalan kaki melalui jalan lain karena jembatan tersebut tak bisa dilalui.
"Kalau anak-anak tak berani lewat sungai. Dulu jembatan itu memang penghubung. Akhirnya mereka sekarang harus jalan kaki sekitar 1 jam karena jalannya berputar dan nanjak," imbuhnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.