Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulusan SMK di Banten Sumbang Penganggur Terbanyak, Jurusan Jadi Penyebab

Kompas.com - 09/11/2022, 05:22 WIB

SERANG, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar angkat bicara soal tingginya jumlah lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayahnya menjadi penganggur. Padahal, lulusan SMK dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan di dunia kerja dan industri.

"Kalau sebut SMK kontribusi pengangguran harus lihat jurusan apa saja, itu yang kita perbaiki. Kan SMK filosofinya penyiapan lapangan kerja yang cepat, kalau ada kontribusi pada pengangguran itu kontraproduktif, di sisi lain SMK disiapkan masuki lapangan kerja," kata Al kepada wartawan di Gedung DPRD Banten, Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Data BPS: Jumlah Pengangguran di Banten Menurun, Jabar Tertinggi di Indonesia

Untuk itu, Al Muktabar melakukan komunikasi dan diskusi dengan perusahaan yang tersebar di 8 kabupaten dan kota se-Provinsi Banten. Ia mencari tahu jurusan apa yang banyak dibutuhkan.

Setelah dilakukan pendalaman ternyata persoalan jurusan di SMK yang belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.

Sebagai upayanya, pihaknya akan membuka jurusan baru dan memperbanyak SDM lulusan yang unggul dan dibutuhkan pasar seperti perbankan, bangunan, dan listrik.

"Makanya yang akan didorong terakses ke kebutuhan (dunia kerja dan industri) hanya saja, kita akan ikutkan dalam masa transisi pembukaan jurusan baru. Yang sudah ada diselesaikan kecuali masih ada ruang," ujar Al.

Baca juga: Adik Mantan Gubernur Banten hingga Lurah Disebut Kecipratan Uang Korupsi Lahan SMKN 7 Tangsel

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sesuai pendidikan tertinggi yang ditamatkan angkatan kerja, pada Agustus 2022 mempunyai pola yang hampir sama dengan Agustus 2021.

Pada Agustus 2022, TPT dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih tertinggi dibanding tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 13,52 persen.

Adapun TPT yang paling rendah adalah pada pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas), yaitu masing-masing sebesar 3,62 persen dan 4,46 persen.

Kemudian, TPT dari tamatan SD ke bawah dan SMA mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,44 persen poin dan 0,14 persen poin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Meninggal di Warung, Jenazah Tukang Ojek di Luwu Utara Ditandu 6 Km karena Jalan Rusak

Meninggal di Warung, Jenazah Tukang Ojek di Luwu Utara Ditandu 6 Km karena Jalan Rusak

Regional
Mengintip Isi Koper Jemaah Haji Indonesia, dari Beras, 'Rice Cooker', hingga Gayung

Mengintip Isi Koper Jemaah Haji Indonesia, dari Beras, "Rice Cooker", hingga Gayung

Regional
Asmara Berakhir Kandas, Pemandu Karaoke Tewas Dianiaya Kekasih

Asmara Berakhir Kandas, Pemandu Karaoke Tewas Dianiaya Kekasih

Regional
Balita Dititipkan ke Pasutri di Sidoarjo, Berakhir Tewas Dianiaya

Balita Dititipkan ke Pasutri di Sidoarjo, Berakhir Tewas Dianiaya

Regional
Ganjar Lari Pagi 9 Kilometer di Cirebon, Sapa Warga dan Relawan

Ganjar Lari Pagi 9 Kilometer di Cirebon, Sapa Warga dan Relawan

Regional
25 Rumah Ludes Terbakar di Sumbawa dan 29 KK Terdampak, Wabup Beri 'Trauma Healing'

25 Rumah Ludes Terbakar di Sumbawa dan 29 KK Terdampak, Wabup Beri "Trauma Healing"

Regional
Masuk RI Secara Ilegal lalu Tinggal Selama 6 Bulan, Perempuan WN Timor Leste Ditangkap

Masuk RI Secara Ilegal lalu Tinggal Selama 6 Bulan, Perempuan WN Timor Leste Ditangkap

Regional
Sisiwa SMP di TTU Tak Ikut Ujian karena Belum Bayar Uang Alpa, Kadisdik Panggil Kepsek

Sisiwa SMP di TTU Tak Ikut Ujian karena Belum Bayar Uang Alpa, Kadisdik Panggil Kepsek

Regional
Viral, Video 3 Preman Palak Sopir Taksi Online di Pelabuhan Makassar, Polisi Turun Tangan

Viral, Video 3 Preman Palak Sopir Taksi Online di Pelabuhan Makassar, Polisi Turun Tangan

Regional
Ini Alasan Disdikpora DIY Masih Gunakan Nilai ASPD untuk Seleksi PPDB

Ini Alasan Disdikpora DIY Masih Gunakan Nilai ASPD untuk Seleksi PPDB

Regional
Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dan Rajanya

Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dan Rajanya

Regional
[POPULER NUSANTARA] Calon Jemaah Haji Gagal Tes Kesehatan Ngamuk di Embarkasi Solo | Mahfud MD Sebut Tak Ada Penjegalan Anies Jadi Capres

[POPULER NUSANTARA] Calon Jemaah Haji Gagal Tes Kesehatan Ngamuk di Embarkasi Solo | Mahfud MD Sebut Tak Ada Penjegalan Anies Jadi Capres

Regional
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 3 Juni 2023 : Pagi dan Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 3 Juni 2023 : Pagi dan Malam Cerah Berawan

Regional
Mahasiswi Fakultas Teknik UHO Kendari Dikeroyok 2 Seniornya hingga Terluka dan Pingsan

Mahasiswi Fakultas Teknik UHO Kendari Dikeroyok 2 Seniornya hingga Terluka dan Pingsan

Regional
Kasus Perampokan, Penculikan, dan Pembunuhan di Tulangbawang Lampung, Ternyata Pelaku Tetangga Sendiri

Kasus Perampokan, Penculikan, dan Pembunuhan di Tulangbawang Lampung, Ternyata Pelaku Tetangga Sendiri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com