SERANG, KOMPAS.com - Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar angkat bicara soal tingginya jumlah lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayahnya menjadi penganggur. Padahal, lulusan SMK dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan di dunia kerja dan industri.
"Kalau sebut SMK kontribusi pengangguran harus lihat jurusan apa saja, itu yang kita perbaiki. Kan SMK filosofinya penyiapan lapangan kerja yang cepat, kalau ada kontribusi pada pengangguran itu kontraproduktif, di sisi lain SMK disiapkan masuki lapangan kerja," kata Al kepada wartawan di Gedung DPRD Banten, Selasa (8/11/2022).
Baca juga: Data BPS: Jumlah Pengangguran di Banten Menurun, Jabar Tertinggi di Indonesia
Untuk itu, Al Muktabar melakukan komunikasi dan diskusi dengan perusahaan yang tersebar di 8 kabupaten dan kota se-Provinsi Banten. Ia mencari tahu jurusan apa yang banyak dibutuhkan.
Setelah dilakukan pendalaman ternyata persoalan jurusan di SMK yang belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan industri.
Sebagai upayanya, pihaknya akan membuka jurusan baru dan memperbanyak SDM lulusan yang unggul dan dibutuhkan pasar seperti perbankan, bangunan, dan listrik.
"Makanya yang akan didorong terakses ke kebutuhan (dunia kerja dan industri) hanya saja, kita akan ikutkan dalam masa transisi pembukaan jurusan baru. Yang sudah ada diselesaikan kecuali masih ada ruang," ujar Al.
Baca juga: Adik Mantan Gubernur Banten hingga Lurah Disebut Kecipratan Uang Korupsi Lahan SMKN 7 Tangsel
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sesuai pendidikan tertinggi yang ditamatkan angkatan kerja, pada Agustus 2022 mempunyai pola yang hampir sama dengan Agustus 2021.
Pada Agustus 2022, TPT dari tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih tertinggi dibanding tamatan jenjang pendidikan lainnya, yaitu sebesar 13,52 persen.
Adapun TPT yang paling rendah adalah pada pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas), yaitu masing-masing sebesar 3,62 persen dan 4,46 persen.
Kemudian, TPT dari tamatan SD ke bawah dan SMA mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,44 persen poin dan 0,14 persen poin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.