SUKOHARJO, KOMPAS.com - Tim Observatorium Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Assalaam Sukoharjo, Jawa Tengah menggelar nonton bareng (nobar) gerhana bulan total pada Selasa (8/11/2022).
Masyarakat bisa menyaksikan secara langsung melalui peralatan teleskop yang disiapkan oleh Tim Observatorium Ponpes Modern Assalaam.
Kepala Pusat Astronomi Assalaam AR Sugeng Riadi mengatakan masyarakat bisa datang ke pusat observatorium Ponpes Modern Assalaam untuk mengamati gerhana bulan total.
Baca juga: Tak Ada Ancaman Rob di Jateng, Gerhana Bulan Aman Disaksikan Warga
"Iya, pukul 17.00 WIB sudah mulai kita buka untuk umum. Tapi pukul 17.00 WIB bulan belum terbit tapi sudah terjadi gerhana," kata Sugeng dihubungi Kompas.com via telepon, Selasa.
Sugeng menyampaikan masyarakat yang ingin mengati proses terjadinya gerhana bulan total sudah disiapkan teleskop.
"Kita siapkan teleskop yang mau mengamati, memotret. Teleskop yang kita siapkan untuk umum ini banyak ya. Tapi yang khusus untuk kamera DSLR konek ke teleskop ada dua," terang dia.
Selain menggelar nobar pengamatan gerhana bulan total dengan masyarakat umum, jelas Sugeng Ponpes Modern Assalaam juga mengadakan shalat gerhana.
Shalat gerhana bulan total dilaksanakan di Masjid Assalaam setelah shalat Maghrib. Imam dan khatib shalat gerhana bulan total ini berasal dari Dewan Kiai PPMI Assalaam.
Dikatakan Sugeng bahwa gerhana bulan total tahun 2022 diawali dari fase penumbral (samar) yang dimulai pukul 15.02 WIB.
Selanjutnya fase parsial (sebagian) dimulai pukul 16.09 WIB dan fase total dimulai pukul 17.16 WIB. Rangkaian gerhana akan berakhir pada pukul 20.56 WIB.
"Gerhana bulan total kali ini baru akan dapat diamati dari wilayah Solo Raya pukul 17.28 WIB saat bulan terbit di ufuk timur. Kemudian puncak total gerhana akan terjadi pukul 17.59 WIB dan gerhana total akan berakhir pukul 18.41 WIB," kata Sugeng.
Menurut dia gerhana bulan ini masih diamati pada fase parsial hingga pukul 19.49 WIB. Selanjutnya Bulan masuk fase penumbral yang secara visual akan nampak seperti fase purnama biasa.
"Insya Allah, pengamatan gerhana bulan total juga dapat diikuti secara live melalui channel youtube Observatorium Assalaam," terang Sugeng.
Baca juga: Cuaca di Riau Berpotensi Hujan pada Waktu Gerhana Bulan Total
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.