BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - A (2) dan neneknya, ER (55), diduga menjadi korban penyekapan pemilik kontrakan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Kedua korban disekap 14 Oktober pukul 11.00 WIB sampai 15 Oktober 2022 sekitar pukul 12.00 WIB. Pelaku diduga pemilik kontrakan, ABM, warga Gang Murhadi, Kampung Sukajadi, RT 03/02, Desa Lembang, Kecamatan Lembang, KBB.
Akibat penyekapan itu, kedua korban kelaparan.
Baca juga: Diduga Sekap Anak 2 Tahun dan Neneknya, Pemilik Kontrakan di Lembang Bandung Barat Dilaporkan
LM (31), ibu A, mengatakan, aksi penyekapan yang dilakukan ABM kepada anak dan ibunya dilakukan ketika LM sedang bekerja.
Caranya dengan menggembok pintu gerbang yang menjulang tinggi sehingga korban tidak bisa keluar.
"Jadi anak dan ibu saya enggak bisa keluar untuk membeli kebutuhan. Akhirnya pas malam itu gas habis, enggak bisa masak susu, bahkan terpaksa makan nasi kemarin. Jadi makan yang ada saja karena disekap 24 jam," katanya dikutip dari Tribun Jabar, Senin (7/11/2022).
LM menduga, penyekapan terjadi karena rumah yang dikontraknya masih disengketakan ABM dan mantan istrinya. Rumah itu disewa LM dari mantan istri ABM.
"Saya di situ kan sebagai pengontrak, tetapi rumahnya ternyata masih sengketa atau ada pembagian harta gono-gini dari pemilik rumah," ujar LM dikutip dari Tribun Jabar, Minggu (6/11/2022).
Baca juga: Sekolah Alam Gaharu Digembok Paksa Sekelompok Orang, Kapolresta Bandung: Tidak Akan Terulang
Dengan kondisi itu, sambung dia, ABM tidak terima rumah milik berdua itu dikontrakkan oleh mantan istrinya. Sebab, pembagian harta gono-gini pasangan suami istri tersebut belum selesai.
"Jadi saya sering dibuat enggak nyaman sama ABM. Bahkan pernah ribut karena dia meminta saya keluar dari rumah itu tanggal sekian. Terus saya laporan ke RT karena itu masuk ke perbuatan tidak menyenangkan," ucap LM.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.