Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Anggota Geng Motor di Tasikmalaya Kejar dan Ancam Warga yang Baru Pulang Shalat Subuh

Kompas.com - 07/11/2022, 05:00 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Ratusan anggota geng motor berulah di Jalan SL Tobing (Sambongjaya), Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), Minggu (6/11/2022) usai azan subuh berkumandang.

Saksi mata kejadian, A (54), mengatakan bahwa ratusan berandalan itu datang sambil menggerung-gerungkan sepeda motornya dari arah Bunderan By pass Tugu HZ Mustofa.

Setibanya di lokasi kejadian, mereka mengejar dan mengajak kelahi warga yang baru pulang menunaikan ibadah Shalat Subuh di masjid, serta merusak kios bubur.

"Tadi subuh, usai shalat subuh. Banyak sekali geng motornya ada ratusan orang. Mereka langsung berhenti di depan kios bubur ayam dengan mengencangkan knalpot bisingnya," kata A.

"Ada warga habis shalat diajak ribut, diancam, sampai dikejar. Ini kaca kios tukang bubur hancur," imbuhnya.

Baca juga: Ratusan Geng Motor Serang Pemukiman Warga Usai Azan Subuh di Tasikmalaya

Dia mengungkapkan, sejumlah anggota geng motor itu pun terlihat membawa senjata tumpul saat mengejar warga, seperti tongkat bisbol, stik besi, dan kayu.

Akibat insiden itu, bagian depan kios bubur serta sejumlah barang di dalamnya hancur diamuk geng motor.

"Ini langsung diperbaiki, karena kios bubur sudah harus dagang kembali. Kalau masalahnya tidak tahu apa, tiba-tiba saja mereka merusak dan mengancam warga di sini," ujar A.

Tak cukup di situ, para perusuh itu juga melempari kaca jendela rumah warga dengan menggunakan batu.

N (33) dan R (31) menjadi salah satu korbannya. Kaca jendela rumahnya pecah saat mereka masih tidur lelap.

Baca juga: Kapolrestabes Bandung: Saya Akan Libas Geng Motor yang Berbuat Onar

"Saat saya dan suami tertidur lelap, tiba-tiba saya dengar suara pecah, saya kira ada apa. Saya ke ruang tengah dan memegang lemari. Saya pun mendengar ada suara knalpot bising motor di depan rumah lalu-lalang, kemudian pergi usai kaca rumah pecah dilempari batu," ungkap R.

R yang sempat teriak meminta pertolongan itu pun terkejut melihat pecahan kaca dan batu yang berserakan di teras dan ruang tengah rumahnya.

"Setelah saya periksa ternyata ada batu berserakan di lantai depan dan tengah rumah dengan pecahan kaca," jelasnya.

Sang suami, N, sempat akan keluar rumah untuk menghampiri pelaku, namun dia melarang lantaran takut suaminya diserang oleh para anggota geng motor.

Tak berselang lama, R menuturkan, para perusuh dengan motor berknalpot bising itu pun pergi.

Baca juga: Gemar Mabuk-mabukan dan Palak Pengendara, 22 Remaja Anggota Geng Motor Sungkem ke Orangtua

"Saya sempat lihat ada beberapa sepeda motor yang mondar-mandir di depan rumah," ucap R.

Ketua Tim Maung Galunggung Kepolisian Resor Kota (Polresta) Tasikmalaya, Inspektur Polisi Dua (Ipda) Ipan Faisal mengatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian usai menerima laporan dari warga.

"Jadi kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada penyerangan di Jalan SL Tobing tepatnya dekat Bubur Betet. Kami langsung meluncur ke TKP dan ditemukan saat itu sudah banyak masyarakat yang berkumpul," kata Ipan.

"Berdasarkan keterangan warga setempat, beberapa berandalan bermotor yang menyerang mereka," lanjutnya.

Dari hasil pengecekan di lokasi kejadian, Ipan menerangkan, pihaknya menemukan sejumlah bongkahan batu yang diduga digunakan para pelaku untuk melempari rumah warga.

Baca juga: 2 Geng Motor di Bandung Bentrok Saat Konvoi, 5 Korban Masuk RS, 6 Orang Ditangkap

Menurut keterangan warga, Ipan menyampaikan, di wilayah itu sebelumnya tidak pernah terjadi keributan antar geng motor maupun dengan warga.

Akan tetapi, dia menambahkan, sebelum kejadian, gerombolan kecil geng motor tampak kerap melintas di lokasi tersebut.

"Para warga sebelumnya tak ada permasalahan dengan berandalan bermotor itu, namun mereka menyatakan sering melihat geng motor melintas di lokasi tersebut," pungkasnya.

Tak cuma di Tasikmalaya

Sebelumnya, kerusuhan akibat ulah geng motor juga terjadi di Kota Bandung, Jabar. 5 orang pemuda harus dilarikan ke rumah sakit usai dikeroyok anggota geng motor lainnya.

Bentrokan antar geng motor itu terjadi di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Malabar, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jabar, pada Minggu (25/10/2022) sekitar pukul 01.30 WIB.

Baca juga: Rusak Warung Nasi di Lampung, 3 Anggota Geng Motor Ditangkap Polisi, Pelaku Masih Pelajar

Polisi pun telah meringkus 6 orang pelaku pengeroyokan dan masih memburu perusuh lainnya.

"Masih ada pelaku lain, dan kita masih lakukan pencarian," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Bandung, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Aswin Sipayung, dikutip dari TribunJabar.id, Jumat (4/11/2022).

Aswin menegaskan, pihaknya tidak akan segan-segan memberikan tindakan tegas kepada geng motor yang melakukan aksi kriminal dan meresahkan masyarakat.

"Jadi, sekarang yang ada itu kelompok bermotor yang sudah terdaftar. Kalau ada yang merasa geng motor, berbuat onar di Bandung, saya akan libas, sikat," tegasnya.

Dia pun mengimbau kepada para anak muda di Kota Bandung untuk tidak melakukan tindakan kriminal dan meresahkan masyarakat.

"Bandung ini kota wisata, harus aman dan nyaman, kalau ada yang coba memulai, kami akan "sikat". Tidak ada tempat bagi geng motor di Bandung," tandasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor: Gloria Setyvani Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Regional
Penduduk Pulau Tagulandang Dihantui Hujan Batu Pasir Gunung Ruang

Penduduk Pulau Tagulandang Dihantui Hujan Batu Pasir Gunung Ruang

Regional
Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Regional
Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara akibat Dampak Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara akibat Dampak Erupsi Gunung Ruang

Regional
Namanya Masuk Bursa Pilkada Solo, Gusti Bhre: Saya Fokus di Mangkunegaran Dulu

Namanya Masuk Bursa Pilkada Solo, Gusti Bhre: Saya Fokus di Mangkunegaran Dulu

Regional
Fakta Terkini Erupsi Gunung Ruang di Sitaro, Status Awas dan Soal Potensi Tsunami

Fakta Terkini Erupsi Gunung Ruang di Sitaro, Status Awas dan Soal Potensi Tsunami

Regional
Warga Terima Uang Ganti Rugi Dampak Pembangunan Bendungan Jragung, Ada yang Rp 120.000

Warga Terima Uang Ganti Rugi Dampak Pembangunan Bendungan Jragung, Ada yang Rp 120.000

Regional
PDI-P Solo Sebut 6 Orang Daftar Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilkada Serentak 2024, 2 Sudah Lengkapi Berkas

PDI-P Solo Sebut 6 Orang Daftar Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilkada Serentak 2024, 2 Sudah Lengkapi Berkas

Regional
Polres Merauke Tangkap Pelaku Pemerkosaan terhadap Mahasiswi

Polres Merauke Tangkap Pelaku Pemerkosaan terhadap Mahasiswi

Regional
Truk Rem Blong Terbalik di Kebumen, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Truk Rem Blong Terbalik di Kebumen, 6 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Balon Udara Berisi Mercon Teror Warga Magelang dan Klaten, Polda Jateng: Ada Ancaman Penjara

Regional
Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Banjir Lebong Bengkulu, Warga Terdampak Dihantui Krisis Air Bersih

Regional
Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur, Ini Rangkaian Acaranya

Regional
Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Puluhan Biksu Thudong Akan Jalan Kaki ke Candi Borobudur dan Muaro Jambi, Apa Tujuannya?

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com