Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Aceh Tamiang, Slamet Terpaksa 2 Hari Tidur di Bus akibat Jalur Darat ke Medan Lumpuh

Kompas.com - 06/11/2022, 13:50 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, sudah berlangsung hampir sepekan.

Banjir membuat jalur darat lintas provinsi yang menghubungkan Aceh dan Medan, Sumatera Utara (Sumut), lumpuh total.

Akibat akses jalan terputus, banyak kendaraan yang tertahan di wilayah Aceh Tamiang. Salah satunya bus yang dinaiki oleh Slamet. Slamet yang hendak menuju Medan tertahan selama dua hari di Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang.

"Kita di sini sudah dua hari. Kemarin dari Pondok Baru ataupun dari Bener Meriah tujuan kita ke Medan," ujarnya, dikutip dari Kompas TV.

Baca juga: Logistik Korban Banjir Aceh Tamiang Menipis

Alhasil, saat malam tiba, Slamet pun terpaksa tidur di dalam bus.

"Karena terjebak banjir, maka kita ya bisa dikatakan istirahatlah di sini. (Istirahat malam) di bus," ucapnya.

Tak hanya bus yang dinaiki Slamet saja, sejumlah bus dan kendaraan lain juga tertahan di Aceh Tamiang. Akibatnya, antrean panjang kendaraan terjadi.

Baca juga: Pengungsi Banjir Aceh Tamiang 7.000 Jiwa, Bupati Tetapkan Darurat Bencana 14 Hari

Salah satu pengguna mobil pribadi, Abdul Haris, mengaku sudah terjebak banjir selama lima hari di Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang.

”Kami sekeluarga dari Kabupaten Sigli pada Senin malam untuk mengurus visa ke Medan. Saat hendak pulang ke Sigli pada Selasa, kami terjebak banjir,” ungkapnya, Sabtu (4/11/2022), dilansir dari Kompas.id.

Haris beserta istri dan tiga anaknya terpaksa beristirahat di mobil selama lima hari. Sewaktu jam makan, mereka memutar balik ke Besitang, Kabupaten Langkat, Sumut, lalu kembali Aceh Tamiang.

Baca juga: Hari Kelima Banjir Aceh Tamiang, Pengungsi Bertambah Jadi 9.282 Jiwa, 66 Desa Masih Terisolasi

 

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang Iman Suhery mengatakan, akses transportasi darat dari dan ke Aceh Tamiang masih lumpuh.

“Jalan hanya bisa dilewati oleh truk berbadan besar. Itu pun sebagian tidak berani melintas juga. Ketinggian air di sejumlah titik masih satu sampai satu setengah meter,” tuturnya, Sabtu, kepada Kompas.com.

Sementara itu, juru bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Agusliana Devita mengimbau masyarakat yang ingin bepergian ke Medan atau sebaliknya melalui jalan darat, untuk sementara waktu membatalkan niatnya. Pasalnya, jalan utama belum bisa dilalui.

Baca juga: Cerita Warga Bersusah Payah demi Tembus Banjir di Aceh Tamiang

Mengenai banjir di Aceh Tamiang, perempuan yang kerap disapa Devi ini menjelaskan bahwa banjir melanda sejumlah desa di 12 kecamatan di Aceh Tamiang.

Bantuan dari Pemerintah Aceh dan institusi lainnya mulai berdatangan di Aceh Tamiang. Akan tetapi, penyaluran bantuan terkendala oleh terputusnya akses.

“Kendala lain, akses jalan sebagian besar belum bisa diterobos. Khusus jalan utama masih lumpuh,” terangnya.

Merespons banjir di 12 kecamatan Aceh Tamiang, Bupati Aceh Tamiang Mursil telah menetapkan status tanggap bencana di daerahnya selama 14 hari, terhitung 31 Oktober–13 November 2022.

Baca juga: Banjir di Aceh Tamiang Meluas ke 12 Kecamatan, Jalan Nasional Terendam

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor: Krisiandi, Reni Susanti), Kompas TV, Kompas.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com