Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang Iman Suhery mengatakan, akses transportasi darat dari dan ke Aceh Tamiang masih lumpuh.
“Jalan hanya bisa dilewati oleh truk berbadan besar. Itu pun sebagian tidak berani melintas juga. Ketinggian air di sejumlah titik masih satu sampai satu setengah meter,” tuturnya, Sabtu, kepada Kompas.com.
Sementara itu, juru bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang Agusliana Devita mengimbau masyarakat yang ingin bepergian ke Medan atau sebaliknya melalui jalan darat, untuk sementara waktu membatalkan niatnya. Pasalnya, jalan utama belum bisa dilalui.
Baca juga: Cerita Warga Bersusah Payah demi Tembus Banjir di Aceh Tamiang
Mengenai banjir di Aceh Tamiang, perempuan yang kerap disapa Devi ini menjelaskan bahwa banjir melanda sejumlah desa di 12 kecamatan di Aceh Tamiang.
Bantuan dari Pemerintah Aceh dan institusi lainnya mulai berdatangan di Aceh Tamiang. Akan tetapi, penyaluran bantuan terkendala oleh terputusnya akses.
“Kendala lain, akses jalan sebagian besar belum bisa diterobos. Khusus jalan utama masih lumpuh,” terangnya.
Merespons banjir di 12 kecamatan Aceh Tamiang, Bupati Aceh Tamiang Mursil telah menetapkan status tanggap bencana di daerahnya selama 14 hari, terhitung 31 Oktober–13 November 2022.
Baca juga: Banjir di Aceh Tamiang Meluas ke 12 Kecamatan, Jalan Nasional Terendam
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Lhokseumawe, Masriadi | Editor: Krisiandi, Reni Susanti), Kompas TV, Kompas.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.