KOMPAS.com - Banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, sudah berlangsung hampir sepekan.
Banjir membuat jalur darat lintas provinsi yang menghubungkan Aceh dan Medan, Sumatera Utara (Sumut), lumpuh total.
Akibat akses jalan terputus, banyak kendaraan yang tertahan di wilayah Aceh Tamiang. Salah satunya bus yang dinaiki oleh Slamet. Slamet yang hendak menuju Medan tertahan selama dua hari di Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang.
"Kita di sini sudah dua hari. Kemarin dari Pondok Baru ataupun dari Bener Meriah tujuan kita ke Medan," ujarnya, dikutip dari Kompas TV.
Baca juga: Logistik Korban Banjir Aceh Tamiang Menipis
Alhasil, saat malam tiba, Slamet pun terpaksa tidur di dalam bus.
"Karena terjebak banjir, maka kita ya bisa dikatakan istirahatlah di sini. (Istirahat malam) di bus," ucapnya.
Tak hanya bus yang dinaiki Slamet saja, sejumlah bus dan kendaraan lain juga tertahan di Aceh Tamiang. Akibatnya, antrean panjang kendaraan terjadi.
Baca juga: Pengungsi Banjir Aceh Tamiang 7.000 Jiwa, Bupati Tetapkan Darurat Bencana 14 Hari
Salah satu pengguna mobil pribadi, Abdul Haris, mengaku sudah terjebak banjir selama lima hari di Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang.
”Kami sekeluarga dari Kabupaten Sigli pada Senin malam untuk mengurus visa ke Medan. Saat hendak pulang ke Sigli pada Selasa, kami terjebak banjir,” ungkapnya, Sabtu (4/11/2022), dilansir dari Kompas.id.
Haris beserta istri dan tiga anaknya terpaksa beristirahat di mobil selama lima hari. Sewaktu jam makan, mereka memutar balik ke Besitang, Kabupaten Langkat, Sumut, lalu kembali Aceh Tamiang.
Baca juga: Hari Kelima Banjir Aceh Tamiang, Pengungsi Bertambah Jadi 9.282 Jiwa, 66 Desa Masih Terisolasi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.