Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita yang Ditemukan Tewas di Pantai Ketapang Satu Kupang Baru Sepekan Keluar dari RS Jiwa

Kompas.com - 06/11/2022, 07:53 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Krisiandi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dihebohkan dengan penemuan sesosok jenazah perempuan yang mengambang di Pantai Ketapang Satu, Kelurahan Tode Kisar, Kecamatan Kota Lama.

Semula, warga mengira wanita tersebut adalah penumpang Express Cantika 77 yang terbakar dan tenggelam beberapa waktu lalu.

Namun, setelah diidentifikasi, wanita tersebut bernama Susana Missa (23), Warga Jalan Sukun I, RT 08 RW 03, Kelurahan Oepura, Kecamatan Maulafa Kota Kupang.

Jenazah berhasil diidentifikasi, setelah video penemuan jenazah viral di grup Whatsapp dan media sosial.

Baca juga: Cerita Pedagang Temukan Mayat Perempuan Mengapung di Pantai Ketapang Satu Kupang

Video itu pun diketahui keluarganya yang langsung mendatangi kamar mayat Rumah Sakit Umum Bhayangkara Kupang, tempat Susana dievakuasi.

Paman Kandung Susana, Benyamin Saefatu mengatakan, keponakannya itu baru saja keluar dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Namanya pekan lalu.

Dia menyebutkan, Kondisi Susana secara mental tidak memiliki emosi yang stabil sehingga mudah melampiaskan emosi ketika keinginannya dihalangi. Benyamin menuturkan, Susana mengalami gangguan jiwa setelah selesai ujian SMA.

"Karena mentalnya terganggu, Susana kita bawa ke Rumah Sakit Jiwa Naimata, hingga dia tidak sempat mengurus ijazah, dan baru saja keluar dari rumah sakit jiwa sejak minggu lalu," ungkap dia.

Setelah keluar dari rumah sakit jiwa, Susana kerap keluar dari rumah tanpa tujuan dan tak menginformasikan kepada orangtuanya.

Bahkan lanjut Benyamin, beberapa hari lalu Susana sempat jalan tanpa tujuan hingga ke Belakang Kampus Universitas Nusa Cendana Kupang, yang berjarak belasan kilometer dari rumahnya hingga malam hari.

Beruntung, ada anggota Babinsa dari Desa Penfui Timur yang menemukannya kemudian membantu mengantarnya pulang ke rumah.

Benyamin pun mengaku, beberapa saat sebelum Susana ditemukan tewas, dia sempat ditendang Susana.

"Sebelum dia keluar rumah, saya sempat menghalang, karena tidak ada yang menjaga dia, tapi dia marah lalu menendang saya sampai jatuh dan dua gigi depan saya patah, makanya setelah itu dia pergi tanpa tujuan, dan setelah itu kami dapat kabar bahwa dia sudah meninggal di tepi pantai,"kata dia.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas di Pantai Ketapang Satu Kupang, Perempuan Ini Sempat Menendang Pamannya

Keluarga kata Benyamin, tak mempersoalkan hal itu dan menerima sebagai musibah.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Ariasandy, mengatakan, keluarga Susana telah menolak untuk dilakukan otopsi.

"Keluarganya pun telah menandatangani surat otopsi dan menerima kejadian itu sebagai musibah," ujar Ariasandy.

Jenazah Susana lanjut dia, telah dibawa pulang keluarga untuk disemayamkan di rumah duka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com