KOMPAS.com - Saat tilang elektronik mulai diberlakukan di sejumlah daerah di Indonesia, sederet warga membuat siasat untuk menghindarinya.
Salah satu warga di Probolinggo Jawa Timur (Jatim) menekuk hingga mencopot pelat nomor kendaraannya untuk menghindari tilang elektronik.
Untuk diketahui, tilang elektronik dilakukan dengan menggunakan kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Berita lainnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegur seorang pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya yang kedapatan bermain ponsel saat jam pelayanan.
Eri mendapati fenomena itu sewaktu memantau monitor di ruang kerjanya yang terhubung dengan kamera CCTV sejumlah tempat pelayanan publik.
Mengetahui hal tersebut, Eri lantas menghubungi atasan sang petugas, yakni camat dan lurah, untuk menegur pegawai itu.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Jumat (4/11/2022).
Tilang elektronik mulai diberlakukan di sejumlah daerah di Indonesia. Hal ini membuat beberapa warga menyiasati sepeda motornya agar terhindar dari kamera Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Seperti di Kota Probolinggo. Beberapa warga kedapatan menekuk hingga mencopot pelat nomor kendaraannya untuk terhindar dari tilang elektronik.
"Banyak pengendara yang melepas pelat nomor, yang menekuknya juga banyak saat kami temukan di lapangan," ujar Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo Kota AKP Roni Faslah, Rabu (2/1/2022).
Roni mengatakan, pelat nomor merupakan tanda identifikasi kendaraan.
Oleh karenanya, kendaraan akan dicurigai sebagai hasil tindak pidana bila pelat nomor dilepas.
Baca selengkapnya: Kisah-kisah di Balik Tilang Elektronik, Pelanggar Pertama adalah Polisi hingga Pengendara Tekuk Pelat Nomor
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menemukan seorang pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya bermain ponsel di jam pelayanan publik.
Hal itu Eri ketahui ketika memantau monitor di ruang kerjanya yang terhubung dengan kamera CCTV di sejumlah tempat pelayanan publik.
Dari monitor yang sama, Eri juga menemukan seorang petugas memakai sandal jepit.
Mendapati fenomena tersebut, Eri langsung menghubungi atasan petugas itu, yakni camat dan lurah, untuk menegur sang pegawai.
"Ini akan menjadi sanksi dan bukti yang tidak bisa dibohongi, jadi ke depan saya bisa memantau melalui CCTV, saya juga akan terus turun ke lapangan secara acak," ucapnya, Kamis (3/11/2022).
Baca selengkapnya: Dapati Pegawai Main Ponsel dan Pakai Sandal Jepit, Wali Kota Surabaya Telepon Camat: Kalau Masih Ada yang Begitu, Sampean Juga Saya Sanksi