LAMPUNG, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung menerjunkan tim penanggulangan untuk mengatasi konflik harimau sumatera di Dusun Cecahan, Kabupaten Lampung Barat.
Warga satu dusun tersebut telah diungsikan ke lokasi lain setelah harimau sumatera memangsa ternak milik warga pada Selasa (1/11/2022) kemarin.
Kepala BKSDA Bengkulu-Lampung, Hifzon Zawahiri mengaku sudah mendapatkan laporan terkait konflik dengan satwa dilindungi itu.
Baca juga: Harimau Sumatera Mangsa Ternak di Lampung Barat, Warga Satu Dusun Dievakuasi
BKSDA Bengkulu-Lampung juga telah berkoordinasi dengan satgas penangangan konflik satwa liar di Lampung Barat.
"Hari Senin (pekan depan) direncanakan tim penangulangan akan berangkat ke lokasi," kata Hifzon saat dihubungi, Jumat (4/11/2022) sore.
Satgas penanggulangan konflik ini terdiri dari instansi pemerintah daerah, NGO, dan unsur Polri/TNI.
Informasi terkini dari petugas yang ada di lokasi, kemungkinan harimau tersebut sudah masuk kembali ke dalam kawasan hutan.
Baca juga: 2 Harimau Sumatera Terekam Kamera Trap di Riau, BBKSDA: Kemungkinan Sedang Mencari Teritori Baru
Hifzon menambahkan, pihak BKSDA Bengkulu-Lampung akan mengkaji terlebih dahulu tingkat ancaman dari konflik ini, sebelum memutuskan akan memasang kandang jebak atau tidak.
Hal ini lantaran kandang jebak yang ada telah digunakan di dua lokasi lain, yakni dugaan macan akar di Desa Bumi Ratu (Kabupaten Lampung Utara) dan konflik Beruang Madu liar di Pekon (desa) Sukaraja, Kabupaten Tanggamus.
"Nanti tim penanggulangan juga sekaligus melakukan kajian di lokasi konflik," kata Hifzon.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.