Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasroh Bolak-balik Hilang Misterius hingga Bikin Geger Warga Satu Desa di Banyumas

Kompas.com - 04/11/2022, 21:23 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Warga Desa Karangkemiri, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dibuat geger atas hilangnya Wasroh (37).

Bapak dua anak ini dilaporkan hilang sejak Sabtu (29/10/2022). Berbagai spekulasi di masyarakat pun bermunculan, termasuk mengaitkan hilangnya Wasroh dengan hal-hal mistis.

Yang mengejutkan, menurut Kepala Desa Karangkemiri Suburtopo Prihanto, Wasroh tidak hanya kali ini saja menghilang secara misterius.

Baca juga: Banyumas Patenkan 5 Hari Sekolah untuk SD Mulai November

"Dalam interval waktu kurang lebih enam bulan terakhir dia hilang empat kali. Kalau pergi tidak pamit istrinya," kata Subur saat dihubungi, Jumat (4/11/2022).

Kepergiannya yang pertama dan kedua, kata Subur, hanya satu malam. Pada hari berikutnya, pria yang tinggal di tengah perkebunan ini kembali pulang ke rumahnya.

"Waktu kejadian pertama belum terekam informasinya oleh pemerintah desa. Kemudian yang ketiga kalinya dia pergi dari rumah dua malam," ujar Subur.

Baca juga: Operasi Pencarian Pendaki Gunung Lawu yang Hilang Dihentikan

Peristiwa itu kembali terulang pada Sabtu pagi, pekan lalu. Wasroh yang kesehariannya bekerja sebagai penderes nira kelapa ini pergi meninggalkan rumah.

Pada hari Senin (31/10/2022) tim gabungan pun dikerahkan untuk mencari keberadaan Wasroh, karena tak kunjung pulang. Mulai dari warga, sukarelawan, anggota TNI hingga Polri turun ke lapangan.

Pencarian juga melibatkan anjing pelacak milik polisi hingga kawasan hutan yang berbatasan dengan Kabupaten Brebes.

"Selama sekian hari, perbukitan dan perkebunan di Patuguran barat dan selatan dijelajahi semua, tapi tidak ketemu," ujar Subur.

 

Di tengah upaya pencarian tim gabungan, warga setempat dikejutkan dengan kepulangan Wasroh pada Kamis (3/11/2022) petang.

"Dia pulang ke rumah kakaknya yang berada di ujung desa kemarin menjelang Maghrib. Selama lima hari ini survival hidup di hutan, hanya makan satu buah kelapa muda katanya," kata Subur.

Kepada Subur, Wasroh mengaku pergi meninggalkan rumah karena merasa mendapatkan bisikan-bisikan gaib untuk menyendiri di hutan.

Namun menurut Subur, bisikan itu hanya halusinasi Wasroh.

"Ada gejala ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa). Sebelum kejadian yang keempat kalinya ini, sudah dicoba pendekatan persuasif untuk menjalani pengobatan medis, tapi tidak mau," ujar Subur.

Oleh karena itu, pemerintah desa akhirnya memutuskan membawa Wasroh ke Instalasi Kesehatan Jiwa RSUD Banyumas, hari ini.

"Kepergian Wasroh ini jadi beban pikiran orang satu desa. Jadi kemarin saya rangkul, saya bujuk akhirnya mau (berobat)," ujar Subur.

Seluruh biaya pengobatan, kata Subur, ditaggung pemerintah desa. Kebutuhan sehari-hari anak dan istrinya juga dibantu pemerintah desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com